Kamis, 12 April 2012

Paragraf Ekspositif

Paragraf Ekspositif
Paragraf ekspositif adalah paragraf yang berusaha menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf ini bertujuan meyampaikan fakta-fakta secara teratur, logis, dan saling bertautan dengan maksud untuk menjelaskan suatu ide, istilah, masalah, proses, unsur-unsur sesuatu, hubungan, sebab akibat, dan sebagainya, agar diketahui oleh orang lain.
Paragraf eksposisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a.       Memaparkan definisi (pengertian).
b.      Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan.
               
Ada beberapa pola pengembangan paragraf ekspositif, yaitu
1.         Ekspositif definisi, penulis memberi keterangan atau penjelasan untuk menerangkan suatu istilah;
2.         Ekspositif proses, berusaha menerangkan urutan atau tahapan sebuah proses;
3.         Ekspositif klasifikasi, penulis membagi atau memecah sesuatu menjadi bagian-bagian tertentu;
4.         Ekspositif ilustrasi (contoh), penulis memberi contoh yang memadai terhadap apa yang telah disebutkan pada kalimat topik;
5.         Ekspositif perbandingan atau pertentangan, penulis ingin membandingkan dua hal atau lebih untuk mengmukakan perbedaan dan persamaan tentang hal yang dibandingkan itu;
6.         Ekspositif laporan, penulis menyajikan suatu gambaran umum tentang suatu hal, peristiwa, keadaan yang dianggap belum dipahami oleh pembaca.

Simaklah contoh paragraf ekspositif di bawah ini!
Penguin Jepang Tambah Koleksi Satwa Taman Safari
               
                Di Indonesia yang beriklim tropis memang tak pernah ada penguin. Namun, bukan berarti orang Indonesia tak bisa melihat langsung hewan yang biasa hidup di daerah bersalju itu. Saat ini, Taman Safari Indonesia segera menghadirkan binatang berbulu tebal tersebut di Tanah Air. Penguin ini berasal dari Jepang yang dikenal dengan penguin Humbold atau dalam bahasa Latinnya disebut Spheniscus humboldti. Saat ini pengelola Taman Safari Indonesia sudah mendatangkan 12 ekor penguin Humbold, yang terdiri atas 6 ekor jantan dan 6 ekor betina.
                Umur keenam pasangan penguin itu antara 10-13 tahun dan masih dalam proses adaptasi atau karantina. Satwa kecil yang memiliki bulu hitam-putih ini didatangkan ke Indonesia atas kerja sama dengan Sea Life Park Tokyo, Jepang. Jumlah penguin Humbold diperkirakan hanya 12.000 ekor di habitat aslinya. Jadi, penguin jenis ini merupakan satwa langka dan masuk dalam kategori dilindungi.
                Penguin berkembang biak dengan bertelur dan masa inkubasinya 40-42 hari. Biasanya, telur itu disimpan di dlam tanah agar tetap hangat. Maklum, habitat penguin di daerah bersalju suhunya da bawah nol derajat Celsius.
                Seperti spesies penguin lainnya, pengui Humbold dapat ditemukan di sepanjang pantai Amerika selatan yang berdekatan dengan kutub selatan. Penguin merupakan jenis spesies burung laut yang bisa berenang dan menahan napas selama dua menit di bawah air. Mereka dapat menjangkau kedalaman 60-15 meter di bawah permukaan laut untuk mencari makanan, seperti ikan atau udang.
                Lalu, bagaimana penguin bisa hidup di indonesia yang beriklim tropis? Apalagi, di indonesia nyaris tak ada wilayah yang bersalju dan suhunya rata-rata sekitar 20-30 derajat Celsius.
                Dalam hal ini, ternyata pihak Taman Safari Indonesia telah menyediakan tempat khusus agar penguin tetap nyaman dan bisa hidup seperti habitat aslinya. Kedua belas penguin itu ditempatkan di kandang dan kolam khusus yang suhunya sesuaikan dengan habitatnya. Agar suhu air bisa dingin, tempat itu dilengkapi alat pengatur suhu yang di atur sedemikian rupa hingga mendekati suhu nol derajat  Celsius. Kolam khusus ini juga dilengkapi pengatur kadar garam  yang di rancang sesuai habitatnya. Selain itu, Taman Safari Indonesia dibantu seorang dokter hewan dari jepang, drh. Hiroshi Takeuchi.

Sumber: Koran Seputar Indonesia, 27 Februari 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar