Sabtu, 14 April 2012

Reunifikasi Jerman

menjelang tahun 1990-an, Jerman Timur dilanda isu tentang keterbukaan dan restrukturisasi   ekonomi.. Terjadi   karena   kemerosotan   ekonomi   JermanTimur    yang    berbanding    terbalik    dengan pesatnya perkembanganperekonomian Jerman Barat. Hal ini memunculkan gerakan yang bertujuan untuk menyatukan kedua Jerman tersebut. Reunifikasi ini sebenarnya tampak  saat 4 November 1989 lebih dari 500.000  orang  Jerman  Timur  berdemonstrasi  di  Berlin  Timur.  Peristiwa  ini  disusul  dengan bubarnya  Kabinet  Jerman Timur  dan Politbiro  Partai  Komunis sebagai lembaga  tertinggi di Jerman Timur.

Namun ide untuk penyatuan Jerman secara resmi pertama kali muncul pada pertemuan  Ottawa  yang  diikuti  pejabat  tinggi  Jerman  Barat  dan  Jerman  Timur  serta  empat  negara pemenang  perang  dunia  II  (  Amerika  Serikat,  Uni  Soviet,  Inggris,  dan  Prancis  )  yang dikenal dengan sebutan rumusan Dua Plus empat . Pada 14 Februari 1990 kanselir Helmut Kohl dan rekannya di Jerman Timur Hans Modrow setuju untuk mempersiapkan disatukannya mata   uang   dan   ekonomi   kedua   negara.   Akhirnya   pada   24   Februari   1990   ditetapkan penyatuan  ekonomi  dan  moneter  yang  ditindaklanjuti  dengan  menetapkan  Deutsche  Mark sebagai mata uang jerman.

Selain   bidang   ekonomi,   bidang   militer   pun   menjadi   sasaran   penyatuan   Jerman selanjutnya.  Pada  16  Juli  1990  Moscow  menyetujui  Jerman  bersatu  bergabung  bersama NATO.  Seiring  dengan  berbagai  kesepakatan,  pada  13  Agustus  1990  parlemen  Jerman menetapkan  23  Oktober  1990  sebagai  hari  yang  tepat  untuk  penggabungan  dua  Jerman. Usulan  ini  didukung  294  suara,  62  suara  menolak,  7  suara  abstain.  Setelah  mengalami perjuangan panjang akhirnya pada 3 Oktober 1990, kedua Jerman resmi bersatu ( Unifikasi ). Dan enam hari kemudian tembok Berlin yang memisahkan kedua negara dirobohkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar