Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Rabu, 28 Desember 2011

Peristiwa Rengasdengklok

Karena berbeda pendapat dengan Soekarno dan Hatta, golongan pemuda kemudian menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Tindakan itu diambil berdasarkan keputusan rapat terakhir yang diadakan pada pukul 24.00 WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945 di Jl. Cikini 71, Jakarta. Selain dihadiri oleh pemuda-pemuda yang berapat di ruangan Lembaga Bakteriologi, rapat dihadiri juga oleh Sukarni, Jusuf Kunto, dan dr. Muwardi dari Barisan Pelopor, serta Shodanco Singgih dari Peta.

Mereka telah bersepakat untuk melaksanakan keputusan rapat pada waktu itu, yaitu “menyingkirkan Soekarno dan Hatta ke luar kota”. Tujuannya ialah untuk menjauhkan Sukarno dan Hatta dari pengaruh Jepang. Shodanco Singgih mendapat kepercayaan untuk melaksanakan rencana tersebut. Pada tanggal 16 Agustus 1945, pukul 4.30 waktu Jawa zaman Jepang (Jam 4.00 WIB), Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok.
Sesampainya di Rengasdengklok, rombongan yang membawa Soekarno dan Hatta langsung menuju ke markas kompi Cudanco Subeno. Di sana berlangsung pembicaraan antara Soekarno, Sukarni, dan Singgih, sementara Hatta sedang keluar ruangan. Sukarni atas nama golongan pemuda mendesak kembali agar Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pembicaraan di antara mereka tidak membawa hasil.

Dalam pembicaraan dengan Singgih, akhirnya Soekarno menyetujui desakan golongan pemuda untuk memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan pemerintah Jepang. Kesediaan Soekarno itu segera disebarluaskan oleh Singgih sekembalinya ke Jakarta, di Menteng 31.

Ahmad Soebardjo dan Wikana mencapai kata sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta. Laksamana Maeda bersedia menjamin keselamatan selama mereka berada di rumahnya. Oleh karena itu, Jusuf Kunto hari itu juga membawa Mr. Ahmad Soebardjo bersama Sudiro ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta. Rombongan tiba sekitar pukul 17.30 WIB.

Di Rengasdengklok antara golongan pemuda dan golongan tua tidak terjadi perundingan. Ahmad Soebardjo telah memberi jaminan dengan taruhan nyawa bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945 keesokan harinya, selambat-lambatnya jam 12.00 WIB. Dengan jaminan tersebut, komandan kompi Peta Cudanco Subeno melepaskan Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta.

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar