Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain.
Ketika kamu pergi ke sekolah, tidak bisa dengan seenaknya berpakaian menurut
kehendak kamu sendiri. Kamu harus tunduk pada aturan menggunakan seragam.
Ketika kamu memakai seragam, kamu berusaha untuk tampil yang menurut kamu akan
dinilai pantas, baik, modis, atau necis oleh orang lain. Selama manusia hidup ia tidak akan lepas dari
pengaruh masyarakat, di rumah, di sekolah, dan di lingkungan yang lebih besar
manusia tidak lepas dari pengaruh orang lain. Oleh karena itu manusia dikatakan
sebagai mahluk sosial, yaitu mahluk yang didalam hidupnya tidak bisa melepaskan
diri dari pengaruh manusia lain.
Menurut kodratnya manusia adalah mahluk social atau mahluk yang
bermasyarakat, selain itu juga diberikan kelebihan yaitu berupa akal pikiran
yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai mahluk social, manusia selalu hidup bersama diantara manusia lainnya.
Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya
dalam berbagai bentuk, oleh karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu
bermasyarakat dalam kehidupannya. Dalam
konteks sosial yang disebut masyarakat, setiap orang akan mengenal orang lain
oleh karena itu perilaku manusia selalu terkait dengan orang lain .
Perilaku manusia dipengaruhi orang lain, ia melakukan sesuatu
dipengruhi faktor dari luar dirinya, seperti tunduk pada aturan, tunduk pada
norma masyarakat, dan keinginan mendapat respon posistif dari orang lain
(pujian). Manusia dikatakan sebagai mahluk sosial, juga dikarenakan pada diri
manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada
kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain.
Manusia memiliki kebutuhan untuk mencari kawan atau teman. Kebutuhan untuk
berteman dengan orang lain, sering kali didasari atas kesamaan ciri atau
kepentingannya masing-masing. Misalnya, orang kaya cenderung berteman lagi
dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung untuk mencari
teman sesama artis lagi. Dengan demikian, akan terbentuk kelompok-kelompok
sosial dalam masyarakat yang didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan.
Manusia dikatakan juga sebagai mahluk sosial, karena manusia tidak
akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Ketika bayi lahir, ia memerlukan pertolongan manusia lainnya. Bayi sama sekali
tidak berdaya ketika ia lahir, ia tidak bisa mempertahankan hidupnya tanpa
pertolongan orang lain. Berbeda dengan hewan, jerapah misalnya, ketika binatang
ini lahir hanya dalam hitungan menit ia sudah bisa berdiri tegak dan berjalan
mengikuti induknya. Kenapa hewan bisa mempertahankan hidupnya walaupun tanpa
pertolongan hewan lainnya? Karena untuk mempertahankan hidupnya hewan dibekali
dengan insting. Insting atau naluri adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir,
yang diperoleh bukan melalui proses belajar.
Manusia berbeda dengan hewan, untuk mempertankan hidupnya ia dibekali
dengan akal. Insting yang dimiliki manusia sangat terbatas, ketika bayi lahir
misalnya, ia hanya memiliki insting menangis. Bayi lapar maka ia menangis,
kedinginan ia pun menangis, pipis ia pun menangis. Manusia memiliki potensi
akal untuk mempertahankan hidupnya. Namun potensi yang ada dalam diri manusia
itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah
manusia. Untuk bisa berjalan saja, manusia harus belajar dari manusia
lainnya. Tanpa bantuan manusia lainnya,
manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain,
manusia bisa makan menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar