Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Selasa, 29 Mei 2012

Setek, Cangkok Dan Okulasi

Menyetek, mencangkok dan membuat okulasi merupakan seni tersendiri. Menyetek dan mencangkok dapat menghasilkan tanaman baru dalam jangka waktu yang relatif singkat (1-2 bulan). Sedangkan membuat okulasi bisa membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun.

a. Menyetek
Sebelum mempraktekan teknis menyetek tanaman, perlu disadari bahwa setiap jenis tanaman dapat dengan mudah disetek.
Dikenal 3 jenis setek, yaitu:
1. Setek lunak dan setengah lunak
2. Setek keras
3. Setek daun

b. Cangkok
Untuk mencangkok, dipilihlah dahan minimal sebesar pensil atau ibu jari, dan kulitnya mudah dikelupas (tidak lengket).
Teknik mencangkok
1. Kupas kulit dahan selebar 3-5 cm
2. Buang lendirnya dengan mengerok atau melap dengan kain yang kering
3. Biarkan 3-4 hari
4. Kemudian tutup lukanya dengan mos yang dibasahi atau campuran antara tanah dan remah dengan kompos yang tua dengan perbandingan 1:1
5. Balut mos atau tanah dengan lembaran plastik, dan ikat baik-baik di bagian atas dan bawah
6. Dengan jarum lembaran plastik dilubangi agar sirkulasi udara dapat berlangsung.

c. Membuat Okulasi
Bagi yang telah biasa menanam satu jenis pohon misalnya buah-buahan dalam bentuk okulasi untuk dijadikan bonsai, tidak merupakan suatu problem yang pelit. Tapi tidak demikian halnya bagi seorang pendatang baru, yang ingin menyibukkan diri dalam seni bonsai dan harus didahului dengan membuat okulasi sendiri.
Bibit okulasi terdiri dari 2 (dua) bagian ialah :
1. Batang bawah (onderstam)
2. Batang atas (entrijs)
Langkah-langkah dalam perokulasian:
1. Batang pokok bersihkan 15 cm di atas tanah
2. Sayat kulit 10 cm dari atas tanah selebar 8 mm, dengan membuat keratan di bagian atas dan kanan kiri menurun ± 4 cm panjang
3. Tarik kulit ke bawah, sehingga merupakan lidah, kemudian potong separuhnya
4. Sayat mata dari dahan entrijs, dengan kayunya sedikit dari bawah ke atas, panjang ± 4 cm di atas mata yang merata, sehingga pas betul menempel pada keratan pohon pokok
5. Angket kayu perlahan-lahan tanpa merusak matanya
6. Kulit yang bermata, masukkan antara kayu dan kulit lidah batang pokok, yang telah dibuka, dan tempelkan kembali, usahakan matanya tidak tertutup
7. Balut dengan tali raffia yang erat

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar