Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Senin, 14 Mei 2012

Walisongo


Pada proses awal penyebaran Islam ke berbagai wilayah di Indonesia, sebenarnya tidak lepas dari perjuangan para ulama yang terkenal dengan sebutan Wali Songo, sebuah forum musyawarah para wali yang jumlahnya sembilan. Jika ada yang uzur, selalu ada penggantinya sehingga jumlahnya tetap sembilan.
Dakwah dan penyebaran Islam khususnya di Pulau Jawa oleh Wali Songo, dilakukan secara damai, halus, dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat setempat. Wali Songo yang sangat terkenal bagi masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Maulana Malik Ibrahim
Beliau keturunan Arab, berasal dari Turki. Datang ke Jawa Timur tahun 1379, meninggal tahun 1419, dan dimakamkan di Gresik. Selain menguasai ilmu-ilmu agama secara mendalam dan sempurna, Maulana Malik Ibrahim juga ahli dalam bidang tata negara.
Penyebaran Islam secara halus, tidak menentang adat istiadat penduduk asli yang masih memeluk agama Hindu ataupun Buddha. Beliau melakukan dakwah di Pulau Jawa bagian timur.
b. Sunan Ampel
Sunan Ampel berasal dari Jeumpa, Aceh, dengan nama kecil Raden Ahmad Ali Rahmatullah atau lebih dikenal dengan Raden Rahmat. Beliau datang ke Jawa pada tahun 1421 M, menggantikan Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 M.
Beliau mendirikan pesantren di Ampel Denta, Surabaya. Sunan Ampel juga ikut mendirikan Masjid Agung Demak pada tahun 1479 dan merupakan salah seorang perencana berdirinya Kerajaan Islam Demak. Sunan Ampel dimakamkan di Ampel Surabaya.
c. Sunan Drajad
Sunan Drajad adalah putra Sunan Ampel, lahir di Surabaya, dengan nama kecil Raden Qosim. Beliau pencipta Gending Pangkur, dan penyebar Islam yang berjiwa sosial dan derma- wan. Sunan Drajad dimakamkan di daerah Lamongan.
d. Sunan Bonang
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel, lahir di Surabaya tahun 1465, dengan nama kecil Raden Makdum. Sunan Bonang wafat tahun 1525, dimakamkan di Tuban. Beliau pencipta Gending Durma.
e. Sunan Giri
Syekh Maulana Ainul Yakin, dengan nama kecilnya Raden Paku, adalah putra Syekh Maulana Ishak yang mendirikan pesantren di Giri, sehingga lebih populer dengan sebutan Sunan Giri. Sunan Giri menyebarkan agama Islam tidak hanya di Jawa, tetapi juga ke pulau-pulau sekitar Jawa Timur, bahkan sampai Maluku. Beberapa Kyai dari Giri diundang ke Maluku untuk menjadi guru-guru agama. Sunan Giri adalah pencipta Gending Asmaradana dan Gending Pucung. Beliau pencipta permainan anak-anak yang berjiwa Islam, seperti Ilir-ilir, Jamuran, dan Cublak- cublak Suweng.
f. Sunan Kalijaga
Nama kecilnya Raden Mas Syahid. Beliau lahir di Tuban, Jawa Timur, sebagai putra Tumenggung Sahur Wilatikta, Adipati Tuban. Beliau adalah seorang wali, mubalig, pejuang, pujangga, dan filsuf yang berjiwa besar. Beliau menyiarkan agama Islam melalui cerita wayang. Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu, dekat Demak.
g. Sunan Kudus
Nama kecil Sunan Kudus adalah Sayyid Ja’far Shodiq, berasal dari Palestina. Beliau datang ke Jawa pada tahun 1436 M. Daerah penyebaran Islam di pesisir Jawa Tengah. Beliau seorang pujangga, pandai mengarang, pencipta Gending Mas Kumambang dan Gending Mijil. Pernah jadi Senapati Kerajaan Islam Demak.
h. Sunan Muria
Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga, dengan nama kecil Raden Umar Said. Beliau ikut mendirikan Masjid Demak dan ikut membantu berdirinya Kerajaan Islam Demak. Beliau menciptakan Gending Sinom dan Gending Kinanti untuk kepentingan dakwah. Beliau wafat dan dimakamkan di puncak Gunung Muria.
i. Sunan Gunung Jati
Syarif Hidayatullah atau lebih popular dengan sebutan Sunan Gunung Jati, berasal dari Palestina. Datang ke Pulau Jawa pada tahun 1436 M. Beliau mempunyai nama sangat banyak, antara lain Fatahilah, Muhammad Nurudin, Faletehan, Syah Nurullah, Makhdum Jati, dan Makhdum Rakhmatullah. Beliau diangkat sebagai Panglima Perang Kerajaan Demak dan ditugaskan di Jawa Barat. Beliau mendirikan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Sunan Gunung Jati wafat dan dimakamkan di Gunung Jati Cirebon.

Sumber: BSE

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar