Administrasi sebagai ilmu pengetahuan (science) baru berkembang sejak
akhir abad yang lalu (abad XIX), tetapi adminitrasi sebagai suatu seni (art)
atau administrasi dalam praktek, timbul bersamaan dengan timbulnya peradaban
manusia. Sebagai ilmu pengetahuan, administrasi merupakan suatu fenomena
masyarakat yang baru, karena baru timbul sebagai suatu cabang dari I1mu-ilmu
Sosial, termasuk perkembangannya di Indonesia.
Sekalipun administrasi sebagai ilmu pengetahuan baru berkembang di
Indonesia, dengan membawa prinsip-prinsip yang universal, akan tetapi dalam
prakteknya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi Indonesia dengan
memperhatikan faktor-faktor yang mempunyai pengaruh (impact) terhadap perkembangan
ilmu administrasi sebagai suatu disiplin ilmiah yang berdiri sendiri.
Pengembangan di bidang administrasi dalam rangka peningkatan kemampuan
administratif (administrative capability), bukan saja diperuntukkan dalam
lingkungan pemerintahan saja, tetapi juga bagi organisasi-organisasi swasta,
terutama dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional. Administrasi sebagai
ilmu pengetahuan termasuk kelompok "applied sciences", karena
manfaatnya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus dan dalil-dalilnya
diterapkan
untuk meningkatkan mutu berbagai kehidupan bangsa dan negara.
Sedangkan adaministrasi dalam praktek atau sebagai suatu seni pada jaman
modern ini merupakan proses kegiatan yang perlu dikembangkan secara terus
menerus, agar administrasi sebagai suatu sarana untuk mencapai tujuan
benar-benar dapat berperan seperti yang diharapkan. Siagian (1989)
mengungkapkan Administrasi sebagai proses kerja sama bukan merupakan hal yang
baru karena ia timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia. Tegasnya,
administrasi sebagai seni merupakan social phenomenon
Perlu dijelaskan bahwa administrasi sebagai ilmu pengetahuan tidak lepas
kaitannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Adapun Ilmu Sosial yang mempunyai
kaitan erat dengan Ilmu Administrasi adalah Ilmu Politik, Ilmu Hukum, IImu
Ekonomi, Sejarah, Ilmu Jiwa, Filosofi, Antropologi dan Ethnologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar