Kredit (loans)
adalah aktiva terbanyak yang dimiliki bank umum. Porsi kredit sekitar 60%-80%
dari total aktiva bank umum. Tujuan utama penyaluran kredit adalah memperoleh
pendapatan bunga. Karena porsi kredit dalam aktiva bank sangat besar, maka
sebagian besar penerimaan bank berasal dari bunga kredit (Manurung dan
Rahardja, 2004). Dalam menyalurkan kredit, bank tetap berjalan pada prinsip
kehati-hatian. Selain berpatokan kepada 5C (Capital, Collateral, Character,
Capacity dan Condition of Economy) bank juga mempertimbangkan hal lain,
seperti kemampuan pengusaha (peminjam) mengembalikan kreditnya.
Dalam rangka
memberikan keleluasaan penyaluran kredit perbankan, beberapa hal yang akan
ditempuh oleh Bank Indonesia meliputi:
1) Meningkatkan
peran serta perbankan dalam penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, danmenengah
(KUMKM),
2) Meningkatkan
efisiensi Bank dalam melakukan pembiayaan dalam rangka mendorong pergerakan
sektor riil,
3) Meningkatkan
peran Bank dalam memperluas jangkauan pelayanan kepada nasabah (Bank Indonesia,
2009).
Apabila perbankan
ingin meningkatkan simpanan masyarakat, ceteris paribus, suku bunga akan
dinaikkan sedemikian sehingga minat menabung akan lebih besar. Sementara itu
disisi penyaluran dana, interaksi tersebut akan berpengaruh pada perkembangan
kredit perbankan kepada masyarakat. Jika perbankan ingin meningkatkan ekspansi
kreditnya, ceteris paribus, suku bunga kredit akan turun sedemikian sehingga
minat untuk meminjam oleh masyarakat meningkat (Pohan, 2008).
Tingkat bunga kredit
perbankan merupakan biaya opportunitas dalam pembentukan investasi oleh sektor
bisnis, sehingga peningkatan tingkat bunga kredit perbankan akan menurunkan
tingkat investasi dan kemudian menurunkan pertumbuhan ekonomi. Penurunan
intensitas persaingan bank akan meningkatkan penawaran kredit perbankan atau
berasosiasi positif dengan struktur kredit perbankan. Peningkatan struktur
kredit perbankan akibat penurunan intensitas persaingan bank akan meningkatkan
investasi sektor riil dan kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi (Bank
Indonesia Medan, 2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar