Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Kamis, 12 April 2012

Ekosistem Karst/ Gua kapur

Karst adalah nama kawasan batu gamping di daerah Yugoslavia.
Karst terbentuk karena : perpecahan batu gamping/kapur, dolomite, gypsum atau garam oleh air hujan, es yang mencair, aliran sungai ataupun aliran air bawah tanah yang menghasilkan formasi atau bentuk celah, lubang, gua dan saluran-saluran air.

Persebaran Kawasan Karst
Formasi karst di Indonesia menurut The Indonesian Environmental Almanac (1997) ditemukan a.l. di Gunung Kidul disebut juga Gunung Sewu (Yogyakarta), Gombong Selatan dan Pegunungan Karang Bolong (Jawa Tengah), Tamilauw, Pulau Seram (Maluku) dan daerah Maros (Sulawesi Selatan) serta beberapa tempat di Kalimantan.
 
Daerah karst di Gunung Sewu merupakan jenis karst yang berada pada kawasan tropis basah dan merupakan salah satu model karst berbentuk kerucut di dunia.

Karakteristik daerah karst ;
       Tanah kurang subur untuk pertanian
       Sensitif terhadap erosi, mudah longsor
       Bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah
       Gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro
       Flora dan fauna yang ada memiliki kekhasan tersendiri. Beberapa diantaranya adalah jenis endemik, terutama pada daerah-daerah yang belum terjamah manusia atau karena mempunyai afinitas terhadap susunan batu gamping di tempat itu, seperti  tanaman calcicolous.
      Habitat dalam gua yang khas merupakan habitat yang cenderung gelap gulita, tanpa cahaya yang masuk.
       Sumber energi yang ada umumnya berasal dari luar. Senyawa organik seperti bangkai, kotoran kelelawar dan burung serta bagian tumbuhan yang terbawa aliran air dalam gua itu adalah sumber energi bagi organisme gua.

Permasalahan dan konservasi kawasan karst.

Permasalahan yang menghadang kawasan karst a.l., kekeringan, banjir, deforestasi, runtuhnya permukaan kawasan, pencemaran air bawah tanah, perusakan obyek alam seperti penambangan batu gamping serta perubahan tataguna lahan. Kawasan karst pada umumnya peka erosi, terutama bila derajat kemiringan tebing-tebingnya besar seperti pada conical atau towerkarst

Prinsip-prinsip Pengelolaan Kawasan Karst Berdasarkan Tipe Kawasannya (Kantor MENLH & Yayasan Jatidiri, 1998).
Jenis/Tipe Kawasan Karst Bentuk Pengelolaan.
1. Kawasan karst yang dapat dieksploitasi => Eksploitasi terkendali
2.    Kawasan karst yang mempunyai nilai geologi dan sosial budaya penting =>   Cagar
       budaya dan ilmu pengetahuan.
3. Kawasan karst yang mempunyai potensi wisata => Taman wisata alam
4. Kawasan karst dengan sumberdaya alam penting => Cagar alam
5. Kawasan karst dengan ekosistem asli dan langka => Taman nasional
6. Kawasan karst yang memiliki keunikan fisik, biologi dan geologi atau habitat jenis-
    jenis flora/fauna terancam punah yang memiliki nilai konservasi, ilmu pengetahuan,
   sejarah evolusi dan keindahan => Warisan alam dunia (Natural world heritage)


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar