
Lebih lanjut 4 katagori tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut :
a. The Comman Problem Goup. Kelompok masalah biasa terdiri atas orang
tua yang memiliki masalah yang sama dan nanti dalam pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling kelompok akan dipetakan bagaimana cara kelompok
memecahkan masalah yang sama-sama dihadapi oleh anggota kelompok yang
lain.
b. The Case-Centered Group. Kelompok berorientasi kasus/kelompok yang
berpusat pada kasus terdiri atas orang tua yang memiliki masalah berbeda- beda
tetapi akan dilakukan upaya bimbingan dan konseling kelompok. Dalam kegiatan
ini setiap anggota kelompok diusahakan membantu anggota kelompok yang lain yang
memiliki masalah berbeda. Dengan adanya kegiatan bimbingan dan konseling
kelompok seperti ini diharapkan anggota kelompok yaitu orang tua memiliki
keahlian tambahan untuk dapat memecahkan masalah yang berbeda-beda.
c. The Human-Potential Group.
Kelompok yang terdiri dari beberapa anggota kelompok yang memiliki kekuatan
yang diharapkan bisa membantu dan mengembangkan kegiatan bimbingan dan
konseling kelompok lebih dinamis lagi. Dengan berbagai kemampuan berbeda,
kelompok akan menjadi dinamis dan aktif serta anggota kelompok yang lain bisa
saling mengisi kekurangan anggota kelompok lainnya.
d. The Skill-Development Group. Adalah kegiatan bimbingan dan
konseling kelompok yang bertujuan mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing anggota kelompok kegiatan bimbingan dan konseling kelompok ini
cocok digunakan untuk kegiatan bimbingan pola asuh dimana masing-masing anggota
kelompok akan melakukan ekpslorasi kemampuannya dan merencanakan pola asuh yang
sesuai yang sesuai dengan perkembangan anak dan pola asuh yang tepat masukan
anggota kelompok yang lain.
Dalam kegiatan bimbingan dan konseling kelompok di atas fasilitator
bimbingan dan konseling kelompok memiliki tugas tambahan dalam pengarahan lalu
lintas komunikasi, memfasilitasi proses kelompok, pemblokiran komunikasi
kelompok yang dianggap akan dapat merugikan anggota kelompok yang lain,
menghubungkan ide-ide, mengambil konsensus, menjadi moderator diskusi, dan
mendukung anggota kelompok yang membutuhkan dukungan dan penguatan.
Artikel Terkait:
education
- Pentingnya Pendidikan Multikultural
- Hubungan Pendidikan dengan Masyarakat yang Lebih Maju
- Keunggulan dan Kelemahan Portofolio Penilaian
- Pengertian Portofolio sebagai Penilaian
- Langkah-Langkah Pembelajaran Portofolio
- Pengertian Portofolio Sebagai Model Pembelajaran
- Pengertian Portofolio
- Pengertian IPS Sejarah
- Ciri-Ciri Pembelajaran Berbasis Masalah
- Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
- Komponen Utama Pembelajaran Kontekstual
- Pemanfaatan Microsoft Office PowerPoint Dalam Pembelajaran
- Pengertian Hasil Belajar
- Pengertian Media Pembelajaran
- Klasifikasi Media Pembelajaran
- Tugas Guru
- Manfaat Media Pembelajaran
- Bentuk-Bentuk Motivasi Dalam Belajar
- Pengertian Kelompok Bermain
- Pendekatan Pembelajaran Anak Usia Dini
- Hakikat Profesi Guru
- Definisi, Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru
- Guru Sebagai Contoh (Suri Teladan)
- Kriteria Pemilihan Media pembelajaran
- Fasilitas Belajar
psychology
- Ciri-ciri Profesionalisme
- Potensi diri yang positif
- Perkembangan sosial pada masa remaja
- Pengertian Motivasi Berprestasi
- Faktor - faktor Motivasi Berprestasi
- Teori Perkembangan Remaja
- Sumber-sumber stres
- Gejala Stress
- Konflik Pekerjaan Keluarga (Work-Family Conflict )
- Pengertian bimbingan dan konseling
- Kegiatan bimbingan dan konseling kelompok
- Konsep Kemandirian
- Pengertian cemburu
- Jenis atau tipe cemburu
- Faktor – faktor yang mempengaruhi cemburu
- Hal-hal yang mempengaruhi aspek psikososial remaja
- Konsep Aplikasi IQ, EQ, dan SQ dalam Pembelajaran
- Jenis Motivasi
- Tips menjadi bijaksana
- Pengertian PARADIGMA
- Pengertian Marah
- Pengertian Stres
- Definisi Harga diri (Self-Esteem)
- Pengertian Sikap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar