Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting bagi semua organisme
akuatik. Batas toleransi setiap organisme terhadap suhu berbeda-beda,
tergantung dari fisiologi organisme tersebut. Di perairan suhu berpengaruh
terhadap kelarutan oksigen, yang penting bagi keberlangsungan hidup mayoritas
organisme akuatik. Pada percobaan kali ini suhu dipertahankan pada suhu optimal
pertumbuhan Daphnia sp. yaitu 250C
. Suhu optimal yang stabil akan menjaga pH dan DO dapat tetap stabil (Mokoginta,
2003).
2. Nilai pH
Nilai pH atau potential
hydrogen merupakan indikator konsentrasi ion hidrogen yang menggambarkan
konsentrasi asam. Nilai ini berbanding terbalik dengan suhu, semakin tinggi
suhu menyebabkan pH semakin rendah.
Menurut Pennak (1989), pH yang baik
untuk pertumbuhan Daphnia sp.
Berkisar antara 6,5 sampai 8,5. Pada umumnya, lingkungan perairan yang netral
dan relatif basa pada kisaran pH 7,1-8,0 lebih baik untuk pertumbuhan Daphnia sp. (Mokoginta, 2003)
3. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen atau DO)
Menurut Cole (1994), kelarutan suatu
gas (termasuk oksigen) pada medium cair merupakan karakteristik dari gas
tersebut sendiri, dan dipengaruhi oleh tekanan, ketinggian suatu tempat, suhu
dan salinitas. Kelarutan gas di medium cair menurun seiring dengan naiknya suhu
dan banyaknya mineral yang terlarut dalam medium tersebut.( Salmin, 2005)
Oksigen terlarut mempunyai peranan
penting dalam kehidupan Daphnia sp.
Pada umumnya, Daphnia sp. dapat hidup
pada konsentrasi oksigen terlarut yang cukup tinggi yaitu sekitar 4,2 – 5,1 ppm
dan tidak dapat hidup pada konsentrasi oksigen terlarut kurang dari 1 ppm (Mokoginta,
2003), sedangkan menurut Delbaere & Dhert (1996), kadar oksigen terlarut
minimum yang dibutuhkan kultur Daphnia sp. adalah sekitar 3,5 ppm.
4. Amonia
Hewan akuatik umumnya mengekskresikan amonia sebagai hasil dari
proses metabolisme. Terdapat amonia yang tidak terionisasi (NH3) dan
amonia terionisasi atau ion amonium (NH4+). Amonia bersifat
toksik bagi larva ataupun organisme perairan seperti Daphnia sp. karena mampu melewati membran organ dalam, sedangkan
ion amonium tidak dapat melewati membran tersebut (P.Kungvankij et.al, 1985).
Menurut Cole (1994), setiap hari seekor Daphnia
pulex melepaskan 0,2 µg nitrogen.
Kadar amonia di perairan akan
meningkat seiring dengan meningkatnya suhu dan pH. Kadar amonia yang tinggi dapat
menurunkan tingkat reproduksi Daphnia sp.
Kadar amonia yang aman bagi kultur Daphnia
sp. adalah di bawah 0,2 mg/L (Delbaere & Dhert, 1996).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar