Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Rabu, 25 April 2012

Parameter Kualitas Air


1. Suhu
Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting bagi semua organisme akuatik. Batas toleransi setiap organisme terhadap suhu berbeda-beda, tergantung dari fisiologi organisme tersebut. Di perairan suhu berpengaruh terhadap kelarutan oksigen, yang penting bagi keberlangsungan hidup mayoritas organisme akuatik. Pada percobaan kali ini suhu dipertahankan pada suhu optimal pertumbuhan Daphnia sp. yaitu 250C . Suhu optimal yang stabil akan menjaga pH dan DO dapat tetap stabil (Mokoginta, 2003).
2. Nilai pH
Nilai pH atau potential hydrogen merupakan indikator konsentrasi ion hidrogen yang menggambarkan konsentrasi asam. Nilai ini berbanding terbalik dengan suhu, semakin tinggi suhu menyebabkan pH semakin rendah.
Menurut Pennak (1989), pH yang baik untuk pertumbuhan Daphnia sp. Berkisar antara 6,5 sampai 8,5. Pada umumnya, lingkungan perairan yang netral dan relatif basa pada kisaran pH 7,1-8,0 lebih baik untuk pertumbuhan Daphnia sp. (Mokoginta, 2003)
3. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen atau DO)
Menurut Cole (1994), kelarutan suatu gas (termasuk oksigen) pada medium cair merupakan karakteristik dari gas tersebut sendiri, dan dipengaruhi oleh tekanan, ketinggian suatu tempat, suhu dan salinitas. Kelarutan gas di medium cair menurun seiring dengan naiknya suhu dan banyaknya mineral yang terlarut dalam medium tersebut.( Salmin, 2005)
Oksigen terlarut mempunyai peranan penting dalam kehidupan Daphnia sp. Pada umumnya, Daphnia sp. dapat hidup pada konsentrasi oksigen terlarut yang cukup tinggi yaitu sekitar 4,2 – 5,1 ppm dan tidak dapat hidup pada konsentrasi oksigen terlarut kurang dari 1 ppm (Mokoginta, 2003), sedangkan menurut Delbaere & Dhert (1996), kadar oksigen terlarut minimum yang dibutuhkan kultur Daphnia sp. adalah sekitar 3,5 ppm.
4. Amonia
Hewan akuatik umumnya mengekskresikan amonia sebagai hasil dari proses metabolisme. Terdapat amonia yang tidak terionisasi (NH3) dan amonia terionisasi atau ion amonium (NH4+). Amonia bersifat toksik bagi larva ataupun organisme perairan seperti Daphnia sp. karena mampu melewati membran organ dalam, sedangkan ion amonium tidak dapat melewati membran tersebut (P.Kungvankij et.al, 1985). Menurut Cole (1994), setiap hari seekor Daphnia pulex melepaskan 0,2 µg nitrogen.
Kadar amonia di perairan akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu dan pH. Kadar amonia yang tinggi dapat menurunkan tingkat reproduksi Daphnia sp. Kadar amonia yang aman bagi kultur Daphnia sp. adalah di bawah 0,2 mg/L (Delbaere & Dhert, 1996).


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar