Gempa bumi adalah suatu gejala fisik yang ditandai dengan bergetarnya
bumi dengan berbagai intensitas.Getaran gempa dapat disebabkan oleh banyak hal
antara lain akibat peristiwa vulkanik, yaitu gerakan tanah yang disebabkan oleh
aktivitas desakan magma ke permukaan bumi, atau akibat meletusnya gunung
berapi.Gempa yang terjadi akibat aktivitas vulkanik ini disebut dengan gempa vulkanik. Gempa vulkanik terjadi di
daerah sekitar aktivitas gunung berapi dan akan menyebabkan mekanisme patahan
yang sama dengan gempa tektonik.
Getaran gempa juga dapat diakibatkan oleh peristiwa tektonik yaitu
getaran tanah yang disebabkan oleh gerakan atau benturan antara lempeng-
lempeng tektonik yang terdapat di dalam lapisan permukaan bumi. Gempa yang
terjadi akibat aktivitas tektonik disebut juga gempa tektonik. Selain gempa
vulkanik dan gempa tektonik terdapat juga gempa runtuhan, gempa imbasan dan
gempa buatan. Gempa runtuhan di akibatkan oleh runtuhnya tanah di daerah
pegunungan sehingga akan terjadi getaran di sekitar runtuhan tersebut.
Gempa imbasan biasanya terjadi di sekitar dam karena fluktuasi air dam
sedangkan gempa buatan adalah gempa yang sengaja dibuat oleh manusia seperti
ledakan nuklir atau ledakan untuk mencari bahan mineral. Skala gempa tektonik
jauh lebih besar dibandingkan dengan jenis gempa lainnya sehingga efeknya lebih
banyak terhadap struktur bangunan.
Di bumi ini terdapat 3 jalur gempa, dimana 2 diantaranya bertemu di
Indonesia. Ketiga jalur gempa itu adalah:
1. Circum Pacific Earthquake Belt atau Great Earthquake Belt:
Cordilleras de los Andes (Chili, Equador, Loop ke Caribia) – Amerika Tengah –
Meksiko – California - British Colombia
– Alaska – Aleutian Islands – Kamchatka – Jepang – Taiwan – Philipina –
Indonesia (Sulawesi Utara, Irian) – Melanesia – New Zaeland. Menurut para ahli, jalur melanesia –
Polynesia – New Zaeland termasuk dalam suatu jalur tersendiri yang disebut
jalur Indo-Australia.
2. Alpide Earthquake Belt atau Trans-Asiatic Earthquake Belt: Azores –
Mediterania & Alpine structures (Morocco, Portugal, Italy, Balkan, Rumania)
– Asia kecil (Turki) – Caucacus – Iraq – Iran – Afghanistan – Himalaya (Hindu
Kush) – Burma – Indonesia (bukit barisan, lepas pantai selatan pulau Jawa,
Sunda kecil, Maluku)
3. Mid-Atlantic Oceanic Earthquake Belt: mengikuti mid-Atlantic Ridge
(Spitzbergen, Iceland, Atlantic Selatan) Dengan demikian lokasi gempa cenderung
terkonsentrasi pada tempat- tempat tertentu saja, seperti pada batas pelat
tektonik Pasifik. Tempat ini dikenal dengan nama lingkaran api (Ring of Fire)
karena banyaknya gunung berapi dan aktivitas geologi di daerah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar