Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Rabu, 02 Mei 2012

Motif Memegang Kas


Ada dua alasan utama memegang kas :
1. Motif Transaksi
Kas dipegang untuk motif transaksi memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kas yang muncul dalam kegiatan bisnis biasa. Transaksi meliputi arus kas masuk (inflow) dan arus kas keluar (outflow). Arus kas masuk diantaranya meliputi pendapatan dari penjualan dari core bisnisnya, penjualan asetnya, ataupun pembiayaan- pembiayaan dari pinjaman. Sedangkan arus kas keluar diantaranya meliputi pembayaran gaji pegawai, pembayaran hutang, pajak , dividen dan sebagainya. Keseimbangan arus kas masuk dan keluar tidaklah selalu sama sehingga diperlukan tingkat pegangan kas minimum sebagai buffer. Apabila perusahaan terlalu sedikit kas balancenya berarti perusahaan kekurangan kasnya.
2. Motif Kompensasi
Kas balance dijaga di bank sebagai kompensasi jasa pelayanan bank yang diberikan ke perusahaan berupa saldo minimum yang harus ada di rekening gironya.

Selain motif utama diatas, ada 2 motif memegang kas lain yaitu :
1. Motif Berjaga-jaga
Motif memegang kas ini berhubungan dengan mempertahankan saldo untuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang mungkin tapi belum jelas. Hal ini disebabkan karena arus kas masuk dan arus kas keluar kurang dapat diperkirakan, dan tingkat kepastiannya berbeda-beda di antara berbagai perusahaan dan industri. Karena itu, perusahaan perlu menyimpan sejumlah uang kas sebagai cadangan untuk menghadapi fluktuasi arus kas masuk dan keluar yang bersifat acak dan tak terduga. Semakin sulit memperkirakan arus kas perusahaan, semakin besar saldo untuk berjaga-jaganya. Akan tetapi, bila perusahaan dapat memperoleh pinjaman secara mudah, artinya jika permohonan pinjamannya dapat dikabulkan dalam waktu singkat, maka besarnya saldo untuk berjaga- jaga dapat dikurangi.
2. Motif Spekulatif
Perusahaan menahan saldo kasnya dengan tujuan dapat memanfaatkan segala kemungkinan dan kesempatan untuk mengambil keuntungan dari situasi yang berpotensi menghasilkan laba. Misalnya dengan membeli secara murah barang-barang yang kemungkinan di hari yang tak terduga harganya turun.

Sumber: binus

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar