Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Selasa, 01 Mei 2012

Proses Pembelajaran

Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu cara, untuk dapat merangsang, memelihara, dan meningkatkan terciptanya proses berfikir dari setiap individu yang belajar. Di dalam kata pembelajaran ditekankan pada kegiatan belajar siswa, melalui usaha-usaha yang terencana dalam sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar. Ciri utama dari pembelajaran adalah adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan belajarnya, baik itu dengan guru, teman- temannya, tutor, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lain dari pembelajaran, berkaitan dengan komponen- komponen pembelajaran itu sendiri, dimana di dalam pembelajaran, akan terdapat komponen-komponen sebagai berikut: tujuan, materi/ bahan ajar, metode dan media, evaluasi, peserta didik, dan adanya pendidik/guru. Begitu pula dengan proses pembelajaran gitar klasik yang merupakan cara atau strategi pembelajaran yang dilakukan dalam hal yang berhubungan dengan gitar.
Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen-komponen pembelajaran diantaranya: pendidik, peserta didik, metode, media yang tersedia, sarana, materi yang akan diajarkan, dan hasil dari proses tersebut. Beberapa komponen tersebut kemudian dibangun dengan cara sistematik dan sistematis, hal tersebut menjadikan hubungan erat antara kegiatan belajar mengajar sehingga terjadi suatu kondisi yang saling berkaitan, saling interaksi, saling mempengaruhi, dan saling menunjang satu sama lainnya.

Dalam proses pembelajaran semua aspek baik yang dipersiapkan sebelum pembelajaran maupun yang diharapkan tercapai pada akhir pembelajaran, saling berhubungan sehingga apabila ada salah satu aspek yang belum tercapai pada hasil, maka jalur pembelajaran harus ditelusuri untuk mencapai letak kesalahan yang terjadi. Penggunaan komponen pembelajaran secara efektif akan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran adalah sebuah upaya bersama antara guru dan siswa untuk berbagi dan mengolah informasi, dengan harapan pengetahuan yang diberikan bermanfaat dalam diri siswa dan menjadi landasan belajar yang berkelanjutan. Maka kriteria keberhasilan sebuah proses pembelajaran adalah munculnya kemampuan belajar berkelanjutan secara mandiri. Sebuah proses pembelajaran yang baik akan membentuk kemampuan berfikir kritis dan munculnya kreativitas, paling tidak harus melibatkan 3 aspek, yaitu: aspek afektif, aspek kognitif, dan aspek psikomotorik. Belajar bukanlah suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi, merupakan langkah-langkah prosedur yang ditempuh. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang melalui pengalaman belajar, dan melalui pembelajaran itulah diharapkan terjadinya pengembangan yang terdapat pada setiap individu yang belajar seperti minat, bakat, potensi.

Dari sebuah proses pembelajaran diharapkan akan diperoleh suatu hasil belajar yang mengacu pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan dalam belajar mengajar merupakan komponen utama dan pertama yang harus diterapkan dalam suatu proses pembelajaran, karena tujuan berfungsi sebagai ”fondasi dasar” keberhasilan pembelajaran untuk pembentukan tingkah laku peserta didik, tentu saja di dalamnya harus terdapat hubungan timbal balik antara pendidik dan peserta didik, Sanjaya (2006:79), menjelaskan bahwa: “ Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pe lajaran, akan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan materi pelajaran yang akan dicapai. Oleh karena itulah penguasaan materi pelajaran bukanlah akhir dari proses pengajaran, akan tetapi hanya sebagai tujuan utama antara pengalaman serta untuk pembentukan tingkah laku yang lebih luas.”

Konsep di atas memandang bahwa tujuan pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku (pengalaman belajar) dan kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah ia menyelesaikan pengalaman serta pembentukan tingkah laku yang lebih luas. Keberhasilan suatu tujuan pembelajaran pada hakekatnya adalah hasil yang diharapkan. Untuk menetapkan apakah tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak, maka penelitian yang harus memainkan fungsi serta peranannya, dengan kata lain bahwa sistem penilaian berperan sebagai barometer untuk mengukur tercapainya atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran.

Sumber: UPI

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar