Pengertian bahan baku langsung adalah bahan
yang menjadi bagian yang diperlukan untuk melengkapi produk jadi suatu
perusahaan dan dapat ditelusur dengan mudah ke produk jadi tersebut. Jadi bahan
baku ini merupakan elemen biaya produksi langsung.
Menurut Mulyadi (2004 : 15 ) : pengertian
biaya langsung itu sendiri adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah
karena adanya sesuatu yang dibiayai. Sedangkan menurut Sunarto ( 2002 : 5 ) : biaya
bahan baku adalah harga pokok bahan yang dipakai dalam produksi untuk membuat
barang. Biaya bahan baku merupakan bagian dari harga pokok barang jadi yang
akan dibuat.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa biaya adalah suatu pengorbanan atau
penyerahan sumber –sumber daya atau ekonomi yang diukur dalam satuan
uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu di masa mendatang.
Batasan-batasan tersebut tidak secara langsung mengungkapkan bahwa
bahan langsung dapat di telusuri ke produk karena bahan tersebut
membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi dan mempunyai nilai yang
material karenanya dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produk.
Bahan
langsung dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian import atau
dari
pengolahan sendiri. Dalam pembelian bahan baku, perusahaan tidak hanya
mengeluarkan biaya sejumlah harga pokok bahan baku saja tetapi juga
mengeluarkan biaya-biaya pembelian, biaya angkutan dan biaya perolehan
lainnya.
Menurut prinsip akuntansi
yang lazim semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku dan untuk
menempatkannya dalam keadaan siap untuk diolah, merupakan elemen harga pokok
bahan baku yang dibeli. Contoh bahan langsung yang dipakai antara lain, kayu
yang dipakai dalam membuat kerangka jendela, biji besi yang dipakai untuk baja,
tanah liat dalam produksi barang tembikar.
Dalam hubungannya dengan
volume produksi, biaya bahan langsung tergolong sebagai biaya variabel
karenanya kenaikan volume produksi atau diikuti dengan kenaikan biaya bahan
langsung secara proposional.
Untuk menentukan harga
pokok bahan baku yang dipakai atau di produksi dan penentuan persediaan ada
beberapa metode yang dapat digunakan antara lain, yaitu :
1 ). Metode Identifikasi
Khusus
Metode ini mencatat
setiap bahan dan harga belinya sendiri-sendiri sehingga bila ada bahan yang
dipakai dapat diidentifikasi harga belinya.
2 ). Metode FIFO
Metode ini menganggap
bahwa bahan yang digunakan berasal dari pembelian terdahul, sehingga bahan yang
digunakan harus diketahui jumlah kuantitasnya lebih dahulu kemudian dihitung
harga pokoknya dengan anggapan bahan berasal dari pembelian terdahulu.
3). Metode LIFO
Metode ini beranggapan bahwa bahan yang digunakan berasal dari pembelian
terakhir, sehingga bahan yang digunakan harus diketahui jumlah kuantitasnya
lebih dahulu kemudian dihitung harga pokoknya dengan anggapan bahan berasal
dari pembelian terakhir.
4 ). Metode Rata-rata Tertimbang
Metode ini setiap saat menghitung
rata-rata harga pokok per unit bahan dan menggunakan harga rata-ratanya sebagai
harga pokok bahan yang digunakan.
Selain itu harus
diperhatikan metode pencatatan persediaan yang dilakukan baik pencatatan secara
periodic atau secara perpectual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar