Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Minggu, 15 April 2012

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Perilaku Menyimpang

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Perilaku Menyimpang
Sebab-sebab terbentuknya perilaku menyimpang antara lain:
a. Keluarga yang broken home
Retaknya hubungan keluarga menyebabkan anggota keluarga mencari kesenangan di luar rumah karena kebutuhan baik jasmani maupun rohaninya tidak bisa terpenuhi dalam keluarga. Misalnya kenakalan remaja yang disebabkan rumah tangga orang tua yang tidak harmonis.
b. Pelampiasan rasa kecewa
Seseorang yang mengalami kekecewaan sering melampias- kan kekecewaannya dengan melakukan hal-hal yang menyimpang, misalnya melampiaskan ke narkoba, berjudi, dan sebagainya.
c. Keinginan untuk dipuji
Kehidupan masyarakat modern cenderung menonjolkan penampilan fisik sebagai ukuran keberhasilan seseorang. Banyak orang ingin berpenampilan mewah, akan tetapi tanpa didukung kemauan bekerja keras. Oleh karena itulah banyak orang sering memilih jalan pintas dengan melakukan tindak kriminal untuk memperoleh kekayaan secara cepat demi memenuhi tuntutan penampilannya. Misalnya pejabat melakukan korupsi untuk meningkatkan pendapatannya, seseorang melakukan pencurian atau pun perampokan untuk memperoleh kekayaan.
d. Proses belajar yang menyimpang
Orang yang sering berinteraksi dengan pelaku penyimpangan sosial akan mudah terpengaruh ikut melakukan penyimpangan sosial. Misalnya seorang yang menjadi pengguna narkoba karena terpengaruh dalam pergaulannya dengan pecandu narkoba.
e. Dorongan kebutuhan ekonomi
Karena terdesak masalah ekonomi, seseorang bisa melaku- kan kejahatan. Misalnya merampok dengan dalih memerlukan uang untuk biaya hidup, menjadi PSK karena didesak kebutuhan ekonomi, dan sebagainya.
f. Pengaruh lingkungan dan media massa
Banyak orang melakukan tindakan menyimpang karena meniru apa yang ia lihat di media massa. Misalnya melakukan tindakan asusila karena pengaruh tontonan VCD porno.
g. Ketidaksanggupan menyerap norma budaya
Seseorang yang menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna menyebabkan ia tidak sanggup menjalankan perannyasesuai dengan perilaku yang diharapkan oleh masyarakat. Misalnya anak dari keluarga broken home yang tumbuh menjadi anak nakal.
h. Adanya ikatan sosial yang berlainan
Seseorang yang bermasyarakat dengan kelompok-kelompok akan cenderung mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok yang paling ia hargai dan akan lebih senang bergaul dengan kelompoknya saja daripada dengan kelompok lainnya.Jika kelompok yang ia ikuti ternyata menyimpang, maka ia pun akan menjadi pelaku penyim- pangan sosial.
i. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan menyimpang
Nilai subkebudayaan menyimpang adalah kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma budaya yang umum. Misalnya dalam lingkungan kelompok penjudi, berjudi dianggap sebagai hal yang wajar.
j. Akibat kegagalan dalam proses sosialisasi
Proses sosialisasi dikatakan tidak berhasil apabila individu tersebut tidak mampu mendalami norma-norma masyarakat. Misalnya jika keluarga tidak berhasil mendidik para anggotanya, maka yang terjadi adalah penyimpangan perilaku.
k. Sikap mental yang tidak sehat
Adanya sikap mental yang tidak sehat menyebabkan pelaku menyimpang tidak merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan. Misalnya yang dialami oleh orang yang menjadi PSK.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar