Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Jumat, 20 April 2012

Interaksi Antarkomponen Biotik

Interaksi antarkomponen biotic merupakan interaksi yang terjadi antarpopulasi organisme yang menyusun ekosistem. Dalam ekosistem, interaksi yang terjadi sering saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. beberapa tipe interaksi antarkomponen biotic, yaitu mutualisme, komensalisme, alelopati, predasi, kompetisi, dan parasitisme.

a. Mutualisme
Mutulalisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi antarorganisme dari dua spesies yang berbeda. Hubungan mutualisme akan menguntungkan bagi kedua organisme yang terlibat di dalamnya. Beberapa spesies dapat hidup tanpa organisme partner mitualismenya. Hubungan seperti ini disebut mutualisme fakultatif. Berbeda lagi dengan mutualisme obligatif, yaitu hubungan yang terjadi antara kedua jenis organisme yang hanya dapat hidup dengan bermutualisme. Contoh bentuk mutualisme adalah bakteri yang hidup dalam system pencernaan hewan herbivore. Hewan herbivore berukuran besar tidak dapat mencerna selulosa. Dibutuhkan bakteri simbiotik atau protozoa pada saluran pencernaan hewan tersebut untuk memecah selulosa. Dari hubungan mutualisme ini, hewan herbivore mendapatkan nutrisi yang bias diserap oleh tubuh, sedangkan bakteri simbiotik atau protozoa mendapatkan habitat yang nyaman dengan makanan yang melimpah, yaitu di system pencernaab hewan herbivore.

b. Komensalisme
Komensalisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi antarorganisme dari dua spesies yang berbeda, yang mana hanya satu organisme yang memperoleh keuntungan sedangkan yang lainnya tidak terpengaruh. Hubungan antara ikan remora dengan ikan hiu merupakan contoh komensalisme. Ikan remora menempel pada badan ikan hiu, sehingga ikan remora dapat berpindah tempat dengan cepat. Ikan remora juga mendapat keuntungan lainnya, yaitu memperoleh makanan dari sisa-siasa makanan ikan hiu. Ikan hiu sendiri tidak diuntungkan dan tidak dirugikan dari keberadaan ikan remora. Contoh komensalisme lainnya adalah tanaman anggrek yang tumbuh secara epifit pada batang pohon.

c. Alelopati
Alelopati adalah hubungan atau interaksi antarorganisme, yang mana keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan organisme lainnya melalui pelepasan toksin atau racun. Beberapa jenis fungi dapat menghasilkan toksin berupa antibiotic yang menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotic ditemukan oleh Alexander Fleming, yang meneliti bahwa bakteri tidak tumbuh di sekitar Penicillium chrysogenum. Beberapa jenis tanaman juga menyekresikan zat yang menghambat pertumbuhan tanaman jenis lainnya. Tanaman pinus misalnya, menyekresikan zat yang menyebabkan tanah di sekitarnya menjadi terlalu asam untuk pertumbuhan tanaman jenis lainnya.

d. Predasi
Hubungan atau interaksi antarorganisme yang mana satu organisme memakan organisme lainnya disebut dengan predasi. Organisme yang memakan disebut predator, sedangkan organisme yang dimakan disebut mangsa. Pada umumnya hubungan makan dan dimakan ini berlangsung antara spesies yang berbeda, meskipun demikian beberapa hewan memangsa sesame jenisnya (kanibalisme). Hubungan predasi tidak hanya sebatas antarhewan, tetapi juga antara hewan dengan tumbuhan, dan antara tumbuhan predator dengan hewan mangsanya. Contohnya, Dionaea muscipula menjerat lalat. Hubungan predator-mangsa sering mempengaruhi kelimpahan suatu jenis organisme. Populasi predator-mangsa saling berkaitan demikian dekatnya, sehingga kelimpahannya terlihat sama.

e. Kompetisi
Adanya persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas menyebabkan terjadinya hubungan atau interaksi dalambentuk kompetisi. Sumber terbatas yang diperebutkan pada kompetisi bias berupa makanan, pasangan hidup, dan wilayah kekuasaan. Kompetisi dapat terjadi antarindividu dari spesies yang sama, yaitu kompetisi intraspesifik. Kompetisi juga terjadi antarindividu dari dua spesies yang berbeda, yaitu kompetisi interspesifik. Contoh kompetisi intraspesifik yaitu persaingan antartumbuhan Sorghastrum nutans dalam mendapatkan nitrogen, sedangkan contoh kompetisi interspesifik, yaitu persaingan antara kuda dan sapi dalam memperoleh rumput di lading penggembalaan yang sama. Kompetisi juga bias terjadi ketika organisme memperebutkan relung. Relung mencerminkan kondisilingkungan yang didukung oleh factor-faktor untuk pertumbuhan, pertahanan hidup, dan reproduksi suatu spesies. Dua spesies yang berbeda dengan relung yang identik tidak bias hidup berdampingan. Kompetisi akan terjadi antara dua spesies berbeda dengan relung yang sama. Hasil dari kompetisi tidak selalu seimbang bagi kedua organisme yang bersaing (competitor). Spesies yang berkompetisi dengan lebih efektif akan mempunyai kemampuan hidup yang lebih baik dibandingkan kompetitornya. Kompetisi juga tidaselalu berarti pertarungan atau perkelahian dalam memperebutkan sesuatu. Kompetisi juga bias berarti persaingan antartumbuhan dalam mendapatkan air dan nutrisi melalui akarnya.

f. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme berbeda spesies, yang mana satu jenis organisme (parasit) hidup bersama atau menumpang dengan organisme lainnya (inang) dan menimbulkan kerugian bagi organisme yang ditumpanginya. Parasit memperoleh keuntungan dari kehidupan inangnya. Organisme parasit yang beradaptasi dengan baik akan menyebabkan kerusakan kecil pada inangnya, sehingga inang akan tetap tumbuh sehat dan tetap menyediakan makanan serta habitat bagi organisme parasit. Cacing pita merupakan organisme yang hidup secara parasit. Cacing pita hidup dengan cara menempel pada alat pencernaan inangnya. Kemudian menyerap makanan yang dicerna oleh inangnya. Organisme parasit yang menyebabkan sakit pada inangnya disebut pathogen.


Pengarang: Saiful Anam; S.Pd.

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar