Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Minggu, 22 April 2012

Pengertian Cara Belajar Siswa Aktif


Cara Belajar Siswa Aktif adalah cara mengajar dengan melibatkan aktivitas siswa secara maksimal dalam proses belajar baik kegiatan mental intelektual, kegiatan emosional, maupun kegiatan fisik secara terpadu. Menurut Conny Seniawan, CBSA yang dipraktekkan adal ah cara belajar siswa aktif yang mengembangkan keterampilan memproseskan perolehan. Keterampilan memproseskan perolehan pada siswa meliputi keterampilan -keterampilan mengamati/observasi, membuat hipotesis, merencanakan penelitian, mengendalikan Variabel, m enafsirkan data, menyusun kesimpulan, membuat prediksi, menerapkan dan mengkomunikasikan.

Mengajar dalam pendekatan ini, menciptakan system lingkungan yang memungkinan semua kemampuan siswa dapat dikembangkan dalam proses belajar. Materi disajikan secara merangsang, kemampuan siswa diperhitungkan, guru berfungsi sebagai motivator, organisation, pengarah dan media pengajaran yang cukup komunikatif.

Di dalam sisten ini, siswa memperoleh pengalaman belajar dengan cirri-ciri sebagai berikut.
1. Siswa live-in didalam proses belajar mengajar sehingga mereka minikmati pengalam belajar yang asyik
2. Kegiatan belajar berjalam secara antusias
3. Ada rasa penasaran diikuti dengan sikap on the task. Pengalam belajar yang telah dikembangkan didalam kelas akan diteruskan diluar kelas, baik dalam arti pengalaman belajar terstruktur maupun pengalaman belajar mandiri.

Menurut Conny Semiawan, prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam usaha menciptakan kondisi belajar supaya siswa dapat mengoptimalkan aktivitasnya dalam proses belajar mengajar, antara lain:
1. Prinsip motivasi, dimana guru berperan sebagai motivator yang merangsang dan membangkitkan motif-motif yang positif dari siswa dalam proses belajar mengajar
2. Prinsip latar atau konteks, yaitu prinsip keterhubungan bahan baru deng an apa yang telah diperoleh siswa sebelumnya. Dengan perolehan yang ada inilah siswa dapat memproses bahan baru
3. Prinsip Keterarahan, yaitu adanya pola pengajaran yang menghubung -hubungkan seluruh aspek pengajaran
4. Prinsip belajar sambil bekerja, yaitu mengintegrasikan pengalaman dengan kegiatan fisik dan pengalaman dengan kegiatan intelektual
5. Prinsip perbedaan perorangan, yaitu kenyataan bahwa ada perbedaan -perbedaan tertentu di antara setiapa siswa, shingga mereka tidak diperlakukan secara klasikal
6. Prinsip menemukan, yaitu membiarkan sendiri siswa menemukan informasi yang dibutuhkan dengan pengarahan seperlunya dari guru
7. Prinsip pemecahan masalah, yaitu mengarahkan siswa untuk peka pada masalah dan mempunyai keterampilan untuk mempu menyelesaikannya

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar