Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Minggu, 15 April 2012

Penggunaan lahan untuk pertanian

Penggunaan lahan pertanian di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertanian sederhana dan pertanian maju.

a. Pertanian sederhana
Pertanian sederhana yang sering disebut pertanian primitif adalah pertanian yang dilakukan dengan meng- gunakan peralatan sederhana, seperti parang, sabit, cangkul, dan sejenisnya. Pertanian sederhana ini ada yang dilaksanakan secara berpindah-pindah dan ada yang secara menetap.

1) Pertanian sederhana berpindah-pindah
adalah pertanian yang dilakukan dengan cara membuka hutan milik desa dengan menebang pohon-pohon kemudian mem- bakarnya. Tanah yang telah dibuka diratakan secara sederhana, tidak diolah lagi karena masih terdapat humus di bagian atas tanah sehingga kesuburannya dimanfaatkan untuk penanaman benih. Penanaman benih bisa ditabur begitu saja atau benih dibenam- kan dengan menggunakan kayu. Umumnya setelah ditabur atau ditanam biasanya ditinggalkan beberapa waktu dan hanyasesekali dijenguk untuk menunggu panen. Pertanian berpindah-pindah seperti ini sering disebut per- ladangan liar. Penduduk yang melakukan pertanian sederhana ini kegiatan pokok ekonominya adalah menghasilkan untuk dikonsumsi sendiri, belum untuk diperjualbelikan. Penduduk tersebut bertindak sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen hasil pertaniannya.

2) Pertanian sederhana menetap adalah pertanian yang dilakukan pada satu tempat atau lokasi yang sama (tetap). Lahan yang digarap sudah terbatas pada lokasi tertentu karena sudah sukar memperoleh lahan baru sebagai lahan garapan. Jenis tanaman yang umumnya ditanam pada pertanian menetap adalah tanaman makanan pokok penduduk di sekitar lokasi yang mendiami lahan pertanian menetap. Misalnya, padi gogo rancah (padi yang ditanam di kebun atau tegalan tanpa air), pisang, ubi kayu, dan sejenisnya. Para penduduk menggunakan lahannya sebagai sumber kehidupan utama yang hasilnya dikonsumsi sendiri, namun sudah mulai ada yang ditukar secara barter atau dijual langsung kepada penduduk lainnya melalui pasar konkret.

b. Pertanian maju
Pertanian maju adalah pertanian yang dilakukan penduduk dengan menggunakan peralatan dan cara yang lebih baik. Peralatan dan cara yang lebih baik dikenal dengan panca usaha tani, yaitu sistem pengairan yang baik, pemilihan benih, penggunaan pupuk, pengolahan tanah, dan pemberantasan hama. Pelaksanaan panca usaha tani pada pertanian akan meningkatkan hasil, namun mengeluarkan biaya untuk memperoleh benih, pupuk, racun hama, air, dan imbalan tenaga kerja. Pertanian maju dapat dilakukan pada tanah yang belum dialiri air secara baik atau tanah tadah hujan, dan tanah yang sudah dialiri air dengan teratur atau pertanian dengan irigasi.

1) Pertanian tadah hujan atau yang sering disebut pertanian lahan kering adalah pertanian yang sangat mengandalkan curah hujan, baik ditadah langsung atau dialiri air hasil air hujan. Pertanian tadah hujan, misalnya tegalan dan kebun. Tegalan adalah satucara bercocok tanam di tanah kering dengan mengharapkan air hujan. Tanaman yang umumnya ditanam adalah tanaman jangka pendek, seperti jagung, ketela, dan kacang. Kebun adalah salah satu cara bercocok tanam yang dilakukan di sekitar tempat tinggal penduduk atau penggarap. Tanaman yang sering ditanam adalah kopi dan cokelat, kadang juga ditanam tanaman dengan tumpang sari, seperti kacang tanah, kacang hijau, dan jagung. Holtikultura
adalah salah satu usaha pertanian di lahan kering untuk menanam tanaman yang dibutuhkan sehari- hari, misalnya sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat lainnya. Pola kegiatan ekonomi para penduduk yang bermata pencaharian pertanian tadah hujan umumnya sebagai produsen, namun kebanyakan dikonsumsi sendiri walaupun masih ada yang dijual atau ditukar untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

2) Pertanian dengan irigasi atau pertanian lahan basah adalah pertanian yang menggunakan air secara terus-menerus sesuai dengan kebutuhan. Daerah pertanian ini sudah tersedia aliran air yang teratur sehingga mudah mengatur waktu tanam tanpa tergantung pada datangnya hujan. Para petani dapat memanfaatkan air secara baik sesuai persyaratan dan kebutuhan tanaman yang diusahakan. Tanaman yang umumnya ditanam adalah padi dengan siklus tanaman tiga kali setahun. Pola kegiatan ekonomi para penduduk yang bermata pencaharian pertanian irigasi sudah memiliki kemudahan dibanding dengan pertanian tadah hujan. Para penduduk dengan mata pencaharian bertani umumnya sebagai produsen hasil bumi dengan tujuan dijual walaupun tetap ada yang disimpan untuk dikonsumsi sendiri.

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar