Proses kolonialisme dan
imperialisme yang terjadi di Asia, khususnya di Indonesia dipelopori oleh oleh
Portugis dan Spanyol, disusul oleh Belanda, Inggris, dan Perancis.
Negara-negara tersebut mengirimkan para penjelajahnya untuk mengarungi samudera
dan mencari jalan menuju ke Dunia Timur yang terkenal itu.
Dalam penjelajahan tersebut
Portugis mengirimkan
1. Bartholomeu Dias (1487-1488)
yang berhasil sampai ke ujung selatan
Afrika yang disebut Tanjung Pengharapan (Cape of Good Hope),
2. Vasco da Gama (1497-1498) yang
bertolak dari Lisabon menuju Kepulauan Tanjung Varde dan akhirnya tiba di Tanjung
Pengharapan tahun 1497, dan tahun 1498 mendarat di di Kalikut, pantai Malabar
India,
3. Alfonso d’Albuquerque
(1510-1515) yang berhasil menaklukan Goa di pantai barat India pada 1510 dan
Malaka (1511). Dari Malaka ia meneruskan penguasaan atas Myanmar (Burma). Dari
Myanmar inilah ia menjalin hubungan dagang dengan Maluku.
Spanyol sesuai dengan Perjanjian
Tordesillasmelakukan penjelajahan samudera ke Dunia Timur. Berikut ini para
penjelajah Spanyol.
1. Ferdinand Magelhaens
(1480-1521) yang dibantu oleh Kapten Juan Sebastian del Cano dan Pigafetta
mulai berlayar ke arah Barat-daya dengan mengikuti rute Christopher Columbus.
Magelhaens tiba di Kepulauan Filipina pada tahun 1521 setelah melintasi
Samudera Atlantik terus ke ujung selatan Amerika. Magelhaens tewas di Filipina
karena dibunuh oleh Suku Mactan,
2. Juan Sebastian del Cano yang
mendampingi Magelhaens melanjutkan perjalanan dari Filipina ke Indonesia. Pada
tahun 1522 ia sampai di Maluku. Kedatangan rombongan Spanyol ini menimbulkan
pertentangan dengan Portugis yang dianggap telah melanggar Perjanjian
Tordesillas. Pertentangan di antara mereka berakhir setelah dibuat Perjanjian
Saragosa (1534) yang memutuskan kesepakatan batas daerah kekuasan. Portugis
tetap di Maluku, dan Spanyol di Filipina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar