Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Sabtu, 14 April 2012

Pengertian dan Sejarah Nasionalisme

Pengertian Nasionalisme berasal dari kata nation (bahasa Inggris) atau natie (bahasa Belanda) yang berarti bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia yang diam di wilayah tertentu dan memiliki hasrat serta kemauan untuk bersatu karena adanya persamaan nasib, cita-cita, dan tujuan. Dengan demikian, nasionalisme dapat diartikan sebagai semangat kebangsaan, yakni cinta terhadap bangsa dan tanah air. Dengan kata lain nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa kesetiaan tertinggi seseorang ditujukan kepada negara kebangsaannya.

Nasionalisme untuk pertama kalinya muncul di Eropa pada akhir abad ke-18. Lahirnya paham nasionalisme diikuti dengan terbentuknya negara kebangsaan. Pada mulanya terbentuknya negara kebangsaan dilatarbelakangi oleh faktor-faktor objektif, seperti persamaan keturunan, adat istiadat, tradisi dan agama. Akan tetapi, kebangsaan yang dibentuk atas dasar nasionalisme lebih menekankan kemauan untuk hidup bersama dalam negara kebangsaan. Sejalan dengan ini, rakyat Amerika Serikat tidak menyatakan bahwa mereka harus satu keturunan untuk membentuk suatu bangsa sebab disadari bahwa penduduk Amerika Serikat terdiri atas berbagai suku bangsa, asal-usul, adat-istiadat, dan agama yang berbeda.

Lahirnya Nasionalisme Eropa
Nasionalisme Eropa lahir dalam masa peralihan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Proses peralihan ini terjadi pada abad ke-18 yang didahului dengan lahirnya paham liberalisme dan kapitalisme. Lahirnya liberalisme dan kapitalisme, karena pengaruh Revolusi Industri dan Revolusi Prancis. Dengan demikian timbulnya nasionalisme di Eropa karena pengaruh Revolusi Industri dan Revolusi Prancis. Dengan semangat persaingan bebas dari paham liberalisme dan di besarkan dalam masyarakat yang bercorak industri- kapitalis maka nasionalisme yang demikian akhirnya tumbuh menjadi suatu aliran yang penuh emosi dan sentimen, dengan kata lain tumbuh menjadi chauvinisme. Dengan demikian, nasionalisme Eropa pada waktu itu melahirkan kolonialisme, yaitu nafsu untuk mencari tanah jajahan sebanyak mungkin. Oleh karena itu, imperialisme atau kolonialisme sebenarnya adalah anak putrinya politik perindustrian (colonialism is the daughter of industrial policy). Bertitik tolak dari inilah, akhirnya negara-negara Eropa menjilma menjadi negara imperialis yang saling berlomba untuk mencari dan mendapatkan tanah jajahan di luar wilayahnya dengan sasaran Asia dan Afrika.

Lahirnya Nasionalisme di Asia dan Afrika
Nasionalisme di Asia dan Afrika merupakan gerakan yang menentang imperialisme dan kolonialisme bangsa-bangsa Barat. Maksud dari nasionalisme Asia dan Afika adalah aliran yang mencerminkan kebangkitan bangsa-bangsa Asia dan Afrika sebagai reaksi terhadap imperialisme dan kolonialisme bangsa-bangsa Barat.

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar