Kata ulang sebenarnya tidak mengandung makna leksikal, tetapi makna struktural atau makna gramatikal, yaitu makna yang muncul setelah adanya proses pembentukan kata. Makna-makna kata ulang dikategorikan berdasarkan golongan kata bentuk dasarnya seperti berikut ini.
a. Bentuk Dasar Nomina (Kata Benda)
1. Menyatakan jamak (tak tentu).
Contoh: buku-buku
Acara-acara
2. Menyatakan meyerupai atau tiruan dari suatu hal yang disebut dalam kata dasar.
Contoh: kuda-kudaan
Anak-anakan
b. Bentuk Dasar Verba (Kata Kerja)
1. Menyatakan pekerjaan dilakukan berulang-ulang/itensitas, yaitu menekan atau mengeraskan sesuatu.
Contoh: mencari-cari
Memukul-mukul
2. Menyatakan saling (resiprok) atau pekerjaan yang berbalasan.
Contoh: hormat-menghormati
Tolong-menolong
3. Menyatakan perbuatan yang dilakukan seenaknya/santai.
Contoh: berjalan-jalan
Membaca-baca
4. Menyatakan hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang disebutkan pada bentuk dasar.
Contoh: tulis-menulis
Karang-mengarang
c. Bentuk Dasar Adjektiva (Kata Sifat)
1. Menyatakan kesangatan.
Contoh: dalam-dalam
Kuat-kuat
2. Menyatakan agak.
Contoh: kemerah-merahan
Kekuning-kuningan
3. Menyatakan paling (superlatif).
Contoh: sekuat-kuatnya
Setinggi-tingginya
d. Bentuk Dasar Numeral (Kata Bilangan)
Menyatakan kumpulan yang terdiri dari.
Contoh: dua-dua
tujuh-tujuh
Artikel Terkait:
Bahasa Indonesia
- Syair
- Pengertian Novel
- Cara menulis Cerpen
- Tips menulis novel
- Pengertian Ejaan dan Sejarah Ejaan di Indonesia
- Hubungan makna antar kata
- Jenis Kata Ulang
- Majas penegasan
- Karangan Deskripsi
- Pengertian Paragraf
- Majas sindiran dan Majas pertentangan
- Pengertian FRASE
- Pengertian Legenda
- Pengertian Mitos
- resensi
- Majas perbandingan
- Pengertian Seni Sastra
- Angkatan Pujangga Baru dan Karyanya
- Jenis - JENIS PUISI
- Paragraf Ekspositif
- Teknik Membaca Cepat 250 Kata/Menit
- Paragraf Deskriptif
- Puisi Lama
- Bentuk dan Jenis Kata Ulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar