Salah satu bentuk puisi lama yang sangat populer adalah pantun. Puisi lama adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Pantun menunjukkan adanya irama (yang dikesankan oleh perulangan bunyi di akhir larik puisi(rima). Keberadaan mantra (pola yang berwujud, misalnya berupa pertentangan yang berseling-seling antara suku yang panjang dan pendek, suku yang bernada tinggi dan rendah, atau suku yang beraksen dan tidak) dan rima (persajakan akhir a-b-a-b).
Abdul Rani dan Yani Maryani (1999: 14) menjelaskan bahwa puisi lama memiliki beberapa kaidah yang harus diikuti yaitu sebagai berikut.
a. Jumlah baris atau jumlah kalimat dalam setiap baitnya.
b. Jumlah suku kata atau jumlah kata dalam setiap baitnya.
c. Adanya rima atau persamaan bunyi.
d. Adanya rima.
Berikut akan dijelaskan mengenai bait, rima, dan irama
a. Bait
Bait adalah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris. Fungsi bait adalah membagi puisi menjadi “bab-bab” pendek.
b. Rima
Rima atau sajak adalah persamaan atau pengulangan bunyi. Persamaan bunyi tidak terbatas pada akhir baris, tetapi keseluruhan baris, bahkan bait.
c. Irama
Irama hampir sama dengan irama dalam musik. Keduanya sama-sama ditentukan oleh ukuran waktu dan tempo. Perbedaannya, ukuran tempo dalam musik bisa mandiri, sedangkan tempo dalampuisi tergantung banyaknya bunyi suku kata. Irama adalah alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, selingan bangun kalimat, dan panjang pendek serta kemerduan bunyi (dalam prosa).
Puisi lama dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu:
a. Mantra
Mantra merupakan puisi yang berisi puji-pujian terhadap sesuatu yang gaib atau dikeramatkan.
b. Bidal
Bidal digunakan masyarakat lama untuk mengungkapkan sesuatu. Bidal menggunakan bahasa kiasan dan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu: pepatah, tamsil. Kiasan, perumpamaan, dan pemeo.
c. Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu baitnya. Baris pertama dan kedua disebut sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat ialah isi.
d. Talibun
Talibun merupakan juga pantun, tetapi jumlah baris tiap baitnya lebih dari empat. Jumlah baris dalam tiap baitnya selalu genap.
e. Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama yang tiap-tiap baitnya terdiri dua baris. Persajakannya a-a dan isi atau temanya adalah nasihat, hal-hal yang mendidik, dan masalah agama.
f. Selokan
Selokan merupakan pantun berbingkai.perbedaan dengan pantun adalah kalimat kedua dan keempat pada bait pertama dilang kembali menjadi kalimat pertama dan kalimat ketiga bait kedua, begitu seterusnya.
g. Syair
Syair merupakan bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu bait. Persajakan syair adalah aa-aa.
h. Kit’ah
Kit’ah adalah puisi Arab yang berisi nasihat-nasihat.
i. Gazal
Gazal adalah puisi Arab yang berisi cinta kasih.
j. Nazam
Nazam adalah puisi Arab yang berisi cerita hamba sahaya, raja, sultan, pangeran, atau bangsawan istana.
k. Ruba’i
Ruba’i adalah puisi Arab yang berisi hal-hal yang berkaitan dengan nasihat.
l. Masnawi
Masnawi adalah puisi Arab yangbberisi pujian-pujian tentang tingkah laku seseorang yang mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar