Lain halnya dengan wira- usaha yang bergerak di
sektor ekonomi formal. Wirausaha yang bergerak di sektor ekonomi informal
merupakan usaha per- seorangan yang berskala kecil. Namun, pengelolaan yang
baik atas sektor ini dapat memberikan nilai ekonomi yang cukup tinggi. Contoh:
jasa kontrakan rumah, jasa laundry, usaha mengumpul- kan barang-barang bekas dan
puing-puing, pedagang kaki lima, tukang bakso, tukang tambal ban, warung nasi,
dan pedagang sayur keliling.
Bagaimanakah cara membedakan wirausaha yang
bergerak dalam sektor ekonomi formal dan ekonomi informal? Wirausaha yang menekuni sektor ekonomi formal
terlihat dalam ciri-ciri berikut:
a. memiliki izin resmi dari pemerintah,
b. kegiatan yang dilakukan dikenakan pajak,
c. memerlukan modal yang cukup besar,
d. umumnya berada di daerah perkotaan,
e. melaksanakan sistem pembukuan dengan baik.
Setelah Anda mengetahui ciri-ciri wirausaha yang
bergerak di sektor ekonomi formal, sekarang perhatikan ciri-ciri wirausaha yang
bergerak di sektor ekonomi informal berikut ini:
a. modal yang dimiliki relatif kecil,
b. pencatatan atau administrasi sangat
sederhana,
c. harga barang yang dihasilkan umumnya murah,
d. usahanya tidak memiliki izin resmi,
e. peralatan yang digunakan sangat sederhana,
f. keuntungan tidak dikenakan pajak,
g. keuntungan langsung dapat dinikmati.
Dapatkah Anda menyebutkan sektor usaha yang
lain? Nah, Anda tidak perlu khawatir akan sempitnya lapangan kerja karena Anda
dapat menciptakannya sendiri. Anda tinggal memilih bidang usaha yang tepat
dengan jiwa dan karakter Anda. Namun, Anda perlu memiliki berbagai pertimbangan
untuk memilih bidang usaha untuk berwirausaha. Pertim- bangan dalam memilih
alternatif bidang usaha bagi wirausaha tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kepandaian kita dalam berusaha belum tentu
berguna bagi orang lain.
b. Keberhasilan orang lain belum tentu dapat
kita ikuti.
c. Kesukaran dalam usaha di masa lalu, belum
tentu dapat diulangi di masa sekarang.
d. Bidang usaha yang dapat berkembang di satu
tempat, belum tentu dapat berkembang di tempat lain.
e. Adanya kesempatan dalam lingkungan, yaitu:
1) banyaknya permintaan terhadap produk
tertentu,
2) sedikitnya saingan dalam usaha yang kita
jalankan,
3) adanya kemampuan kita dalam mengelola dan
memenuhi permintaan yang ada,
4) teridentifikasinya permintaan masyarakat,
jelas jenis, dan jumlah permintaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar