Dalam proses belajar mengajar, baik
motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik diperlukan untuk mendorong anak
didik agar rajin belajar. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan bila diantara
anak didik ada yang kurang berminat mengikuti pelajaran dalam jangka waktu
tertentu. Peranan motivasi ekstrinsik cukup besar untuk membimbing anak didik
dalam belajar. Untuk itu seorang guru biasanya memanfaatkan motivasi ekstrinsik
untuk untuk meningkatkan minat anak didik agar lebih bergairah belajar meski
terkadang tidak tepat.
Kesalahan dalam memberikan motivasi
ekstrinsik akan berakibat merugikan prestasi belajar anak didik dalam kondisi
tertentu. Interaksi belajar mengajar menjadi kurang harmonis. Tujuan pendidikan
dan pengajaran tidak akan tercapai dalam waktu yang relatif singkat dan sesuai
dengan target yang dirumuskan. Oleh karena itu, pemahaman mengenai konsep
psikologis anak didik sangat diperlukan guna mengetahui segala apa yang sedang
dihadapi anak didik sehingga gairah belajarnya menurun.
Ada beberapa bentuk motivasi yang
dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas,
sebagai berikut:
1.
Memberi Angka
Angka yang dimaksud adalah sebagai simbol
atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik. Angka atau nilai yang baik
mempunyai potensi yang besar untuk memberikan motivasi kepada anak didik
lainnya. Namun, guru harus menyadari bahwa angka/ nilai bukanlah merupakan
hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna, karena hasil belajar
seperti itu lebih menyentuh aspek kognitif. Penilaian juga harus diarahkan
kepada aspek kepribadian anak didik dengan cara mengamati kehidupan anak didik
di sekolah dan tidak hanya berpedoman pada hasil ulangan di kelas.
2.
Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu
kepada orang lain sebagai penghargaan. Dalam dunia pendidikan, hadiah bisa
dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang
berprestasi. Dalam pendidikan modern, anak didik yang berprestasi tinggi
memperoleh predikat sebagai anak didik teladan dan untuk perguruan tinggi
disebut sebagai mahasiswa teladan. Hadiah berupa uang beasiswa supersemar
diberikan untuk memotivasi anak didik atau mahasiswa agar selalu mempertahankan
prestasi belajar.
3.
Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat
digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka belajar.
Bila iklim belajar yang kondusif terbentuk, maka setiap anak didik terlihat
dalam kompetisi untuk menguasai bahan pelajaran yang diberikan. Selanjutnya,
setiap anak didik sebagian individu melibatkan diri mereka masing-masing ke
dalam aktivitas belajar. Kondisi inilah yang dikehendaki dalam pendidikan
modern, yakni Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), bukan catat buku sampai akhir
pelajaran.
4.
Ego Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada anak
didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerima sebagai suatu tantangan
sehingga bekerja keras dengan mempertahankan harga diri, adalah sebagai bentuk
motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha segenap tenaga untuk
mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas
yang baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri.
5.
Memberi Ulangan
Ulangan bisa dijadikan sebagai
motivasi. Anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh untuk
menghadapi ulangan. Oleh karena itu, ulangan merupakan strategi yang cukup baik
untuk memotivasi anak didik agar lebih rajin belajar. Namun, ulangan tidak
selamanya dapat digunakan sebagai alat motivasi. Ulangan yang guru lakukan
setiap hari dengan tak terprogram, hanya karena selera akan membosankan anak
didik.
6.
Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa
dijadikan sebagai alat motivasi. Bagi anak didik yang menyadari betapa besarnya
sebuah nilai prestasi belajar akan meningkatkan intensitas belajarnya untuk
mendapatkan prestasi belajar yang melebihi prestasi belajar sebelumnya.
Prestasi belajar yang rendah menjadikan anak didik giat belajar untuk
memperbaikinya.
7.
Pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang
tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Pujian adalah bentuk apresiasi
positif dan merupakan motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk
memuji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan sekolah. Pujian
diberikan sesuai hasil kerja bukan dibuat-buat.
8.
Hukuman
Meski hukuman sebagai apresiasi yang
negatif tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan berfungsi sebagai
alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman akan merupakan motivasi bila
dilakukan dengan pendekatan edukatif, bukan karena dendam. Pendekatan edukatif
yang dimaksud di sini sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki
sikap dan perbuatan anak didik yang dianggap salah. Sehingga dengan hukuman
yang diberikan itu anak didik tidak akan mengulangi kesalahan.
9.
Minat
Minat adalah kecenderungan yang
menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Minat adalah
suatu rasa lebih suka dan tertarik pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh. Anak didik yang berminat terhadap sesuatu cenderung untuk memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati itu. Minat besar
pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu
mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik
baginya. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan
gairah belajar anak didik dalam rentang waktu tertentu. Oleh karena itu, guru
perlu membangkitkan minat anak didik agar pelajaran yang diberikan mudah
dipahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar