Potensi diri yang positif seperti
:
1. Memiliki idealisme
Sebagai generasi muda kita harus memiliki ide yang kita yakini
kebenarannya dengan didukung fakta dan berusaha untuk mewujudkannya dalam
tujuan hidup kita.
2. Dinamis dan kreatif
Sifat dinamis dan kreatif dalam
arti selalu berkembang mengikuti perkembangan jaman tanpa berhenti untuk
berkreasi dalam mencapai tujuan tanpa mengabaikan norma-norma yang ada dalam
kehidupan sehari-hari, baik norma agama, norma hukum, norma kesusilaan dan
norma kesopanan.
3. Keberanian mengambil resiko
Setiap tindakan yang dilakukan
bukan tanpa resiko, karena jika ada sebab pasti akan ada akibat. Untuk itu
sebelum bertindak harus selalu mempertimbangkan masak-masak resiko yang akan timbul
dan berusaha menghadapi serta mengatasinya dengan baik.
4. Optimis dan kegairahan
semangat
Manusia yang hidup di era
globalisasi sekarang ini tidak boleh
pesimis, maka sebagai bagian dari dunia seseorang harus selalu optimis
dan memiliki kegairahan semangat supaya tidak putus asa dan lemah sebelum
bertanding. Para pahlawan telah berjuang merebut ke- merdekaan Indonesia tetapi
kita yang harus memper- tahankan dan mengisinya melalui karya yang positif. Bangsa yang maju adalah bangsa
yang rakyatnya mau bekerja keras, ulet dan tangguh dalam mewujudkan sebuah
prestasi. Sebab perlu diingat bahwa Tuhan sendiri tidak akan mengubah kondisi
suatu bangsa jika bangsa tersebut tidak mau berubah.
5. Kemandirian dan disiplin murni
Kita adalah bagian dari bangsa
yang mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri dan memiliki disiplin yang
tinggi. Pendidikan disiplin bukan hanya sekedar patuh terhadap aturan tetapi
juga harus terwujud dalam bentuk pengakuan terhadap hak dan keinginan orang
lain, serta mau mengambil bagian dalam memikul tanggung jawab sosial secara
manusiawi.
6. Fisik yang kuat dan sehat
Apa artinya jiwa yang
meledak-ledak penuh semangat dengan berbagai ide jika tidak ditunjang oleh
fisik yang kuat dan sehat? Tentu tidak akan ada artinya. Untuk itu potensi diri
yang positif harus memperhatikan masalah yang satu ini karena sangat penting
peranannya. Ingatkah kalian dengan pepatah: “di dalam badan yang sehat terdapat
jiwa yang kuat (mensana in corpore sano)“? Nah potensi diri yang positif adalah
yang menjaga kekuatan dan kesehatan fisik.
7. Sikap ksatria
Ksatria adalah sikap yang sportif
yaitu berani mengakui kesalahan dan kekalahan jika mengalaminya, serta bersedia
meminta maaf untuk tidak mengulangi lagi perbuatan. Dalam falsafah masyarakat
Jawa, seseorang baru pantas bergelar ksatria jika dia dapat“ menang tanpa
mengalahkan, kemudian mengalahkan tanpa merendahkan dan menyerang tanpa
menyakiti .”
8. Terampil dalam menerapkan
IPTEK
Melalui pendidikan dan pelatihan
para siswa diharapkan dapat melatih keterampilannya dengan memanfaatkan
fasilitas yang ada di sekolah. Jika memungkinkan dapat diperdalam di luar
sekolah, sehingga menjadi generasi muda yang tidak gagap teknologi, dan mampu
bersaing dengan bangsa lain di dunia. Setelah itu mereka diharapkan dapat
menerapkan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dengan mengikuti lomba
komputer daerah atau nasional. Ini merupakan peran serta yang baik dari
masyarakat dalam menunjang potensi diri siswa dalam berprestasi sehingga
terampil dalam menerapkan IPTEK.
9. Kompetitif
Di tengah persaingan dunia
seperti sekarang ini setiap individu harus mampu menunjukkan kelebihan dirinya,
diantaranya dengan berkompetisi dengan bangsa lainnya. Kompetisi berasal dari
bahasa Latin to competere yang kalau di Inggriskan menjadi to seek together
(mencari bersama), to agree (menyetujui) atau to coincide (menyepakati
bersama). Sebenarnya dalam berkompetisi tidak ditemukan adanya ajaran yang
menjadikan orang lain sebagai objek atau musuh. Jadi kompetitif adalah orang
lain dijadikan sebagai mitra dalam mencapai suatu prestasi. Masalah yang muncul
jangan sampai kata kompetisi menjadi konkurensi (to conquer defeat/overcome
enemy) mengalahkan orang lain/musuh. Oleh karena hasil yang dicapai bukan lagi
kemenangan (winning) melainkan memukul mundur (beating). Selain itu jika
kompetisi mensyaratkan adanya kompetensi atau keahlian, maka dalam konkurensi
akan ada komparasi, gaya hidup membandingkan secara tidak sehat, dan praktik
konkurensi adalah produk muatan pikiran irrasional yang bertentangan dengan
logika hidup rasional. Bersaing itu sehat karena ada acuan, akan mendorong
terciptanya energi dan akan dapat memacu prestasi diri seseorang, asal jangan menghalalkan
segala cara, dan harus selalu ingat dosa dan Tuhan selalu mengawasi perilaku
umatnya.
Jika harus bersaing seharusnya
dimulai dengan langkah sebagai berikut :
a. Berani memulai
b. Fokus pada keunggulan
c. Transformasi energi konkurensi
Maksudnya seseorang jika hendak bersaing harus
mempersiapkan ke tiga hal di atas
yaitu berani memulai tidak menunda, kemudian memfokuskan pada keunggulan yang
dimiliki serta yang tidak kalah pentingnya adalah mengubah energi persaingan
yang bersifat negatif menjadi sesuatu yang positif, supaya terjadi persaingan
yang sehat dan mencapai hasil yang optimal.
10. Daya pikir yang kuat
Untuk mencapai keberhasilan,
seseorang harus memiliki daya pikir yang kuat dan didukung dengan motivasi yang
kuat pula dalam dirinya. Karena hal ini merupakan penggerak untuk melakukan
aktivitas, sebagaimana yang dikemukakan oleh Descartes “Aku berfi kir maka aku
ada”. Jika orang mempunyai kemampuan dan kemauan untuk berpikir dengan kuat
maka dia akan mampu berprestasi dengan baik.
11. Memiliki bakat
Seseorang yang memiliki bakat
yaitu mempunyai potensi yang dimilikinya sungguh beruntung karena akan mudah
dalam mewujudkan prestasi dirinya. Untuk itu perlu dukungan dari keluarga dan
lingkungan. Bakat yang besar tadi harus didukung dengan motivasi yang kuat dari
dalam dirinya. Seorang pemimpin yang hebat selain bisa dipersiapkan melalui
pendidikan dan pelatihan akan lebih hebat jika dia memiliki bakat terpendam
sebagai potensi dirinya.
Dalam upaya mengembangkan potensi
diri ada 4 tahapan yang perlu diperhatikan, antara lain :
a. Mengenali diri sendiri
b. Memposisikan diri
c. Mendobrak diri
d. Aktualisasi diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar