Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Jumat, 20 April 2012

Dampak Pergaulan Bebas

Menganalisis Dampak Pergaulan Bebas
Salah satu permasalahan penting yang dihadapi generasi muda adalah pergaulan bebas yang mengarah kepada perilaku hubungan seks secara bebas. Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini dapat beraneka ragam, mulai dari perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu, dan senggama. Perilaku seksual yang dilakukan sebelum waktunya dapat mengakibatkan dampak psikologis yang sangat serius, seperti rasa bersalah, depresi, marah, dan agresif.

Sementara akibat psikososial yang timbul akibat perilaku seksual antara lain adalah ketegangan mental dan kebingungan akan peran sosial yang tiba-tiba berubah, misalnya pada kasus remaja yang hamil di luar nikah. Sebelumnya berstatus sebagai remaja, pelajar, dan seorang anak. Setelah hamil di luar nikah akan berubah status menjadi ayah dan ibu, pekerja yang harus menghidupi keluarganya, dan sekaligus menjadi orang tua. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang mencela dan menolak keadaan tersebut. Selain itu, risiko lain adalah terganggunya kesehatan yang bersangkutan, resiko kelainan janin, dan tingkat kematian bayi yang tinggi. Di samping itu, tingkat putus sekolah remaja hamil juga sangat tinggi, hal ini disebabkan rasa malu remaja dan penolakan sekolah menerima kenyataan adanya murid yang hamil di luar nikah. Masalah ekonomi juga akan membuat permasalahan ini menjadi semakin rumit dan kompleks.

Cara Menghindari Hubungan Seks Bebas
Cara menghindari hubungan seks bebas terutama di kalangan remaja antara lain sebagai berikut.
1. Beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah maupun di luar sekolah.
2. Memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat seperti berolahraga, mengikuti kegiatan organisasi di lingkungan masyarakat atau sekolah.
3. Mencari teman yang baik dan bergaul dengan lingkungan (masyarakat) yang baik.
4. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang berguna seperti membantu pekerjaan orang tua di rumah, ikut kursus keterampilan, dan lain-lain.

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar