Suatu kehidupan seseorang akan ditemukan adanya reaksi yang berbeda
terhadap berbagai tugas dan tanggung jawabnya, misalnya orang tua tertarik
dengan anaknya agar sekolah yang setinggi-tingginya. Motivasi berasal dari kata
Latin movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya
diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut
(Hasibuan, 2005: 92).
Menurut Luthans (dalam Thoha, 2007:207), motivasi terdiri tiga unsur,
yakni kebutuhan (need), dorongan (drive), dan tujuan (goals). Motivasi,
kadang-kadang istilah ini dipakai silih berganti dengan istilah- istilah
lainnya, seperti misalnya kebutuhan (need), keinginan (want), dorongan (drive),
atau impuls. Motif adalah suatru
perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang;
setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai (Hasibuan, 2007: 95).
Moekiyat (dalam Hasibuan, 2007:95), motif adalah suatu pengertian yang
mengandung semua alat penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri
manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Menurut Berelson dan Steiner
(dalam Hasibuan, 2007:95), sebuah motif adalah suatu pendorong dari dalam untuk
beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau mengarah kepada sasaran
akhir.
Motivasi muncul karena adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan.
Abraham Maslow mengemukakakan teorinya mengenai kebutuhan manusia dari
peringkat terbawah sampai yang tertinggi. Kebutuhan-kebutuhan itu terdiri dari
kebutuhan fisiologis (seperti makan, minum), kebutuhan akan rasa aman tentram,
kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk dihargai dan kebutuhan
untuk mengaktualisasikan diri, kebutuhan untuk berprestasi merupakan kebutuhan
manusia pada peringkat yang tertinggi. (Siagian, 2002:103).
Mc Clelland (dalam Thoha, 2007:236), membedakan tiga kebutuhan pokok
manusia. Ketiga kebutuhan tersebut adalah kebutuhan berprestasi, kebutuhan
afiliasi dan kebutuhan berkuasa.
Motivasi berprestasi yang telah diuaraikan di atas, dapat disimpulkan
bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu usaha yang mendorong seseorang untuk
bersaing dengan standar keunggulan, dimana standar keunggulan ini dapat berupa
kesempurnaan tugas, dapat diri sendiri atau prestasi orang lain. Siswa yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi nampaknya akan memperoleh prestasi yang lebih
tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar