Menurut Robbins (1996) sumber-sumber stres dalam bekerja antara lain:
faktor lingkungan, organisasional, serta faktor individu.
a. Faktor Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi desain dari struktur suatu
organisasi, ketidakpastian itu juga mempengaruhi tingkat stres dikalangan para
karyawan dalam organisasi tersebut. Ketidakpastian lingkungan meliputi:
1) Ketidakpastian ekonomis, yang disebabkan karena perubahan dalam
daur bisnis, sehingga dapat menimbulkan rasa khawatir karyawan atau
pekerjaannya.
2) Ketidakpastian politik, yang disebabkan karena kondisi politik
suatu negara yang tidak stabil, sehingga dapat berpengaruh kedalam aspek
kehidupan karyawan.
3) Ketidakpastian teknologis, adanya inovasi baru yang membuat
keterampilan dan pengalaman seorang karyawan menjadi usang dalam waktu yang
sangat pendek.
b. Faktor Organisasional
Banyak sekali faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan stres.
Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam suatu kurun
waktu yang terbatas, beban kerja yang berlebinhan, seorang pimpinan yang
menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan merupakan
beberapa contoh dari kondisi kerja yang menyebabkan timbulnya stres dalam
bekerja. Menurut Robbins (1996) faktor organisasional dikategorikan kedalam
beberapa hal yaitu:
1) Tuntutan tugas, merupakan faktor yang dikaitkan pada pekerjaan
seseorang. faktor ini mencakup desain pekerjaan individu, kondisi kerja dan
tata letak fisik. Makin banyak kesalingtergantungan antara tugas seseorang
dengan tugas orang lain makin potensial stres. Tempat pekerjaan dimana suhu,
kebisingan, atau kondisi kerja lain berbahaya atau sangat tidak diinginkan
dapat meningkatkan kecemasan. Demikian juga bekerja dalam suatu kamar yang
berjubel atau dalam suatu lokasi diman sering terjadi gangguan.
2) Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada
seorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam organisai
itu.
3) Tuntutan agar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan
lain. Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi yang
buruk dapat menimbulkan stres yang cukup besar.
4) Struktur organisasi menentukan tingkat diferensiasi dalam
organisasi, tingkat aturan dan pengaturan, dan dimana keputusan diambil. Aturan
yang berlebihan dan kurangnya partisipasi dalam keputusan mengenai seorang
karyawan merupakan suatu contoh dari variabel struktural yang mungkin merupakan
sumber potensial dari stres.
5) Kepemimpinan organisasi
menggambarkan gaya manajerial dari eksekutif senior organisasi.
c. Faktor Individual
Menurut Gibson (1994), faktor individual bisa timbul ketika seorang
menghadapi suatu masalah di luar lingkungan kerja (faktor kehidupan pribadi
karyawan) yang dapat mempengaruhi pekerjaan. Contoh faktor-faktor ini adalah
issu keluarga, masalah ekonomi pribadi, dan karakteristik kepribadian yang
inheren.
1) Masalah atau issu dalam keluarga menyangkut masalah hubungan yang
menciptakan stres bagi para karyawan dan terbawa ke tempat kerja. Misalnya
hubungan pernikahan yang tidak harmonis, kenakalan anak-anak karena kurang
disiplin, dan sebagainya.
2) Masalah ekonomi yang diciptakan oleh individu berhubungan dengan
kondisi keuangan keluarga merupakan suatu perangkat kesulitan pribadi, yang
dapat menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu perhatian mereka terhadap
kerja.
3) Karakteristik kepribadian karyawan juga merupakan salah satu faktor
penyebab terjadinya stres ditempat kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar