Menurut Spielberger (Handoyo, 2001) menyebutkan bahwa stres adalah
tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam
lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres
juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak
menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.
Menurut Ulhaq (2008), stres merupakan suatu keadaan dimana seseorang
mengalami ketegangan karena adanya kondisi-kondisi yang mempengaruhi dirinya,
kondisi-kondisi tersebut dapat diperoleh dari dalam maupun dari luar diri
seseorang. Namun perlu diperhatikan bahwa suatu kondisi yang membuat stres
kerja karyawan belum tentu akan membuat stres kerja karyawan lainnya. Konflik
yang terjadi pada seorang karyawan mungkin menimbulkan stres kerja pada seorang
karyawan, namun merupakan tantangan bagi karyawan lainnya.
Berdasarkan contoh-contoh tersebut dapat dilihat bahwa kondisi yang
sama belum tentu diterima sama oleh masing-masing individu tergantung pada
keadaan individu, lingkungan dan faktor-faktor lain. Davis & Newstrom (1996)
mengemukakan bahwa stres sebagai suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi
emosi, proses pikiran, dan konsisi fisik seseorang. Stres yang terlalu berat
dapat mengancam seseorang untuk menghadapi lingkungan. Luthans (Yulianti, 2000)
mendefinisikan stres sebagai suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang
dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses psikologis, sebagai konsekuensi
dari tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan
tuntutan psikologis dan fisik seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan dan tanggapan setiap
individu dalam menghadapinya dapat berbeda.
Robbin (1996) mendefinisikan stres sebagai suatu kondisi yang dinamik
dalam mana seseorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala
(constrain) atau tuntutan (demands) yang dikaitkan dengan apa yang sangat
diinginkannya dan yang dihasilkan dipersepsikan sebagai tidak pasti dan
penting. Sedangkan menurut Vincent Cornelli dalam Anwar (2005) mendefinisikan
stres sebagai gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan
dan tuntutan kehidupan. Stres dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan penampilan
individu dalam lingkungan tersebut.
Hans Selye (1976) membagi stres menjadi dua macam, yaitu stres negatif
biasa disebut distres dan seringkali menghasilkan perilaku karyawan yang
disfungsional seperti sering melakukan kesalahan, moral yang rendah, bersikap
masa bodoh dan absen tanpa keterangan. Di sisi lain, stres positif atau biasa
disebut eustres menciptakan tantangan dan perasaan untuk selalu berprestasi dan
berperan sebagai faktor motivator kritis yang akan meningkatkan kinerja karyawan.
Dengan demikian secara umum dapat disimpulkan bahwa stres adalah suatu stimulus
yang berupa tekanan yang akan mempengaruhi kondisi fisik maupun psikologi
individu dimana tekanan/stimulus tersebut dapat berasal dari luar individu.
Gibson (1996) mengemukakan definisi stimulus melihat sebagai suatu
kekuatan atau perangsang yang menekan individu yang menimbulkan tanggapan
(respon) terhadap ketegangan. Definisi tersebut terdapat adanya suatu
ketidakjelasan tentang kemungkinan tingkat akibat yang ditimbulkan oleh stres
yang sama pada individu yang berbeda. Sedangkan definisi tanggapan memandang
stres sebagai tanggapan fisiologis dan psikologis dari seseorang terhadap
tekanan lingkungannya, dimana stres tersebut kebanyakan berasal dari lingkungan
di luar individu. Stres sebagai definisi kerja mengemukakan stres sebagai suatu
tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan
atau proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi dari setiap tindakan ekstern
(lingkungan), situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan
psikologis dan atau fisik terhadap seseorang. Pendapat tersebut berbeda dengan
pendapat Beehr dan Newman (Luthans, 1996) yang mendefinisikan stres kerja yaitu
sebagai suatu kondisi yang timbul karena adanya interaksi antara individu dan
pekerjaan yang ditandai dengan adanya perubahan dalam diri individu yang
mendorong individu melakukan penyimpangan (tidak berfungsi secara normal).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar