Penilaian portofolio dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti apa yang dikemukakan oleh Berenson dan Certer dalam Rusoni (2001:2) berikut ini tentang keunggulan portofolio penilaian
1) mendokumentasikan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu
2) mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki
3) membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar
4) mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.
Sedangkan menurut Gronlund dalam Rusoni (2001:2), portofolio memiliki beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut
1) kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas
2) penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar
3) membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain
4) keterampilan asesmen sendiri dikembangkan mengarah pada seleksi contoh pekerjaan dan menentukan pilihan terbaik
5) memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu (misalnya siswa menulis sesuai dengan tingkat level mereka tetapi sama-sama menuju tujuan umum)
6) dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi siswa itu sendiri, orang tua, dan lainnya.
Menurut Surapranata dan Hatta (2004:90-96) ada beberapa kelemahan portofolio penilaian diantaranya adalah sebagai berikut
1) penilaian portofolio memerlukan waktu yang relatif lama daripada penilaian biasa
2) penilaian portofolio nampak agak kurang reliabel dan adil dibanding penilaian yang menggunakan angka seperti ulangan harian
3) guru memiliki kecenderungan untuk memperhatikan hanya pencapaian akhir
4) guru dan siswa biasanya terjebak dalam suasana hubungan top-down, yaitu guru menganggap yang paling tahu dan siswa dianggap sebagai objek yang harus diberi tahu
5) banyak pihak yang bersikap skeptis dan lebih percaya pada penilaian biasa yang berorientasi angka
6) penilaian portofolio merupakan hal yang baru sehingga kebanyakan guru belum memahaminya
7) kelemahan utama portofolio penilaian adalah tidak tersedianya kriteria penilaian
8) terkadang masih sulit diterapkan di sekolah karena mereka terbiasa memakai penilaian biasa yaitu tes/ulangan
9) penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail dapat juga menjebak. Peserta didik akan terjebak dalam suasana yang kaku dan mematikan
10) portofolio penilaian membutuhkan tempat penyimpanan yang memadai, apalagi bila jumlah siswa dan hasil kerjanya cukup banyak.
Unnes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar