Pendekatan kontekstual merupakan
suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Dalam kelas kontekstual tugas guru
adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Tugas guru mengelola kelas sebagai
sebuah tim yang bekerja bersama menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas
(siswa).
Pembelajaran kontekstual menempatkan
siswa dalam konteks bermakna yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan
materi yang sedang dipelajari dan sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan
individual siswa dan peranan guru. Maka dalam pendekatan mengajarkan kontekstual
harus menekankan pada hal-hal berikut:
1.
Belajar Berbasis Masalah (Problem Based Learning), yaitu suatu
pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu
konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis dan ketrampilan pemecahan
masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi
pelajaran (Moffitt, 2001).
2.
Pengajaran Autentik (Authentic Instruction), yaitu pendekatan
pengajaran yang memperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna.
3.
Belajar Berbasis Inquiri (Inquiri Based Learning), yaitu strategi
pengajaran yang mengikuti metodologi sains dan menyediakan kesempatan untuk
pembelajaran bermakna.
4.
Belajar Berbasis Proyek/Tugas (Project Based Learning), yaitu suatu
pendekatan komperhensif dimana lingkungan belajar siswa (kelas) didesain agar
siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah autentik termasuk
pendalaman darisuatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermakna
lainnya (Buck Instituet for Education, 2001).
5.
Belajar Berbasis Kerja (Work Based Learning), yaitu suatu
pendekatan pengajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja
untuk mempelajari materi pelajaran berbasis sekolah dan bagaimana materi
tersebut dipergunakan kembali di tempat kerja (Smith, 2001).
6.
Belajar Berbasis Jasa Layanan (Service Learning), yaitu metodologi
pengajaran yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat dengan suatu struktur
berbasis sekolah untuk merefleksikan jasa layanan tersebut, jadi menekankan
hubungan antara pengalaman jasa layanan dan pembelajaran akademis (Mr
Pherson, 2001).
7.
Belajar Kooperatif (Cooperatif Learning), yaitu pendekatan
pengajaran melalui kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan
kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar (Holubec, 2001).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar