Mikoprotein
adalah bahan makanan yang berprotein tinggi yang dibuat dari jamur mikroskopis.
Beberapa jamur adalah mikroorganisme dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Jamur sering digunakan sebagai bahan makanan. Ragi yang ada dalam
roti dan digunakan untuk membuat ekstrak ragi dikenal sebagai marmite. Beberapa
jenis keju berwarna kebiruan atau kehijauan karena mengandung jamur Penicillium
requeforti. Tempe dibuat dengan menumbuhkan jamur Rhyzophus spp pada kacang
kedele yang telah direbus. Semua makanan dari jamur tadi adalah makanan
tradisional dan telah dimakan semenjak ribuan tahun yang lalu. Mikoprotein
adalah bahan makanan yang baru dan bukanlah bahan makanan tradisional. Salah
satu masalah dengan mikoprotein adalah keyakinan orang untuk memakan untuk
pertama kalinya.
Bagaimana
mikoprotein ditemukan ?
Mikoprotein
ditemukan pada tahun 1960an, pada waktu itu suatu perusahaan makanan mencari
mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat yang harganya murah menjadi
bahan makanan yang berkadar protein tinggi. Perusahaan tersebut memutuskan
untuk menggunakan jamur untuk menghasilkan bahan makanan. Untuk tumbuh jamur
memerlukan bahan makanan, oleh sebab itu perusahaan mulai mencari jamur untuk
ditumbuhkan di dalam suatu medium yang mengandung larutan gula.
Syarat-syarat
jamur yang digunakan untuk bahan makanan adalah sebagai berikut.
a.
Jamur harus tidak berbahaya untuk dimakan.
b. Jamur harus mengandung gizi yang tinggi.
c. Jamur yang cepat tumbuh.
d. Mempunyai rasa yang enak dan tekstur
yang dapat digunakan sebagai makanan.
Dari seluruh dunia dikumpulkan tiga ribu
jenis jamur kemudian diuji. Akhirnya jamur yang paling baik didapatkan dari
kebun belakang suatu rumah di Bucking hamshire yang jaraknya 6 km dari
laboratorium penelitian perusahaan. Jamur tersebut merupakan jamur mikroskopis
yang tumbuh dengan cepat dalam larutan gula. Jamur tersebut dinamakan Fusarium
graminearum. Proses penumbuhan dan pengujian jamur kemudian dimulai. Jamur
tersebut diujicobakan kepada hewan dan manusia yang secara sukarela mau mencoba
atau memakan untuk meyakinkan bahwa jamur tersebut tidak mempunyai pengaruh
yang membahayakan terhadap manusia. Sebelum mikoprotein itu dinyatakan aman
untuk dimakan dan dijual di Toserba untuk mengujicobakannya diperlukan waktu 10
tahun.
Cara Membuat Mikoprotein
Jamur mikroskopik ditumbuhkan di dalam
larutan gula dan disimpan dalam tangki besar yang dinamakan fermentor. Gula
yang diperlukan jamur untuk proses fermentasi diperoleh dari pemecahan amilum
dari biji-bijian seperti tepung maizena atau terigu, tetapi dapat juga tepung
kentang. Amoniak ditambahkan ke dalam fermentor untuk memenuhi kebutuhan
nitrogen yang diperlukan jamur untuk membuat protein. Oksigen juga diperlukan
agar jamur dapat bernapas. Temperatur dipertahankan 32’C. Segala sesuatu yang digunakan di dalam
fermentor kecuali jamur harus steril. Jamur tumbuh sangat cepat sehingga beratnya
menjadi 2 kali lipat setiap 5 jam.
Secara teratur jamur dikeluarkan dari
fermentor, kemudian dipanaskan untuk merombak bahan-bahan yang mungkin
membahayakan kesehatan jika dimakan.
Mikoprotein berupa padatan berwarna kuning muda dengan sedikit rasa cendawan
(mushroom). Mikoprotein itu sangat cocok untuk dijadikan makanan karena hampir
tidak berasa, akan tetapi dapat diberi rasa dan warna sesuai selera. Tekstur mikoprotein
dapat diubah dan dibuat menjadi makanan yang berbeda. Mikoprotein mengandung
serat yang panjang, jika dibiarkan tumbuh lama akan menjadi tekstur yang kasar.
Dengan lapisan-lapisan serat yang bergabung bersama, mikoprotein dapat berupa
tekstur yang kenyal seperti daging. Dengan perlakuan sedikit berbeda
mikoprotein dapat berupa tekstur daging ayam atau ikan. Burger berupa lempengan
daging dan steak dapat dibuat dari mikoprotein. Mikoprotein dapat dibuat dalam
bentuk tepung. Tepung ini dapat dijadikan bermacam-macam makanan kripik. Oleh
sebab itu mikoprotein merupakan bahan makanan serba guna dan dapat dibuat
menjadi beberapa jenis makanan yang berbeda. Mikoprotein biasanya dengan berat
yang sama harganya sedikit lebih murah dari daging.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar