Apa itu Perubahan Iklim?
Perubahan Iklim adalah perubahan pola
perilaku iklim dalam kurun waktu
tertentu yang relatif panjang (sekitar 30 tahunan). Ini bisa terjadi karena
efek alami. Namun, saat ini yang terjadi adalah perubahan iklim akibat kegiatan
manusia. Perubahan iklim terjadi akibat peningkatan suhu udara yang berpengaruh
terhadap kondisi parameter iklim lainnya. Perubahan
iklim mencakup perubahan dalam tekanan udara, arah dan kecepatan angin, dan
curah hujan.
Apa hubungan antara Pemanasan
Global dan Perubahan Iklim ?
Pemanasan
global pada dasarnya adalah peningkatan suhu rata-rata udara di permukaan bumi.
Di sisi lain, iklim sangat dipengaruhi oleh berbagai parameter iklim seperti
kecepatan dan arah angin yang sangat dipengaruhi oleh tekanan udara dan suhu
udara, selain kelembaban udara dan curah hujan yang dipengaruhi oleh radiasi
matahari. Dengan terjadinya pemanasan global, berbagai parameter iklim akan
terganggu sehingga secara jangka panjang iklim akan mengalami perubahan yang
bersifat permanen.
Apa Dampak Perubahan Iklim?
Perubahan
iklim menimbulkan perubahan pada pola musim
sehingga menjadi sulit diprakirakan. Pada beberapa bagian dunia hal ini
meningkatkan intensitas curah hujan yang berpotensi memicu terjadinya banjir dan tanah longsor. Sedangkan
belahan bumi yang lain bisa mengalami
musim kering yang berkepanjangan, karena kenaikan suhu dan turunnya kelembaban.
Menurut perusahaan
asuransi Swiss Re, 90% dari bencana terkait iklim terjadi di Asia. Pola
cuaca akan menjadi ekstrim – kemungkinan cuaca panas sekali, gelombang panas, dan hujan lebat akan lebih
sering terjadi. Selain itu, badai siklon tropis kemungkinan lebih intensif,
disertai angin kencang dan hujan deras.
Selanjutnya perubahan iklim
akan berdampak pada kehidupan kita seperti:
·
Ketahanan Pangan Terancam – Produksi pertanian tanaman pangan dan perikanan akan berkurang akibat
banjir, kekeringan, pemanasan dan tekanan air, kenaikan air laut, serta angin
yang kuat. Perubahan iklim juga akan mempengaruhi jadwal panen dan jangka waktu
penanaman. Peningkatan suhu 10C diperkirakan menurunkan panen padi sebanyak 10%.
·
Dampak Lingkungan – Banyak jenis
makhluk hidup akan terancam punah akibat
perubahan iklim dan gangguan pada kesinambungan wilayah ekosistem (fragmentasi
ekosistem). Terumbu karang akan kehilangan warna akibat cuaca panas, menjadi rusak atau bahkan mati
karena suhu tinggi. Para peneliti memperkirakan bahwa 15%-37% dari seluruh spesies
dapat menjadi punah di enam wilayah bumi
pada 2050. Keenam
wilayah yang dipelajari mewakili 20% muka bumi.
·
Risiko
Kesehatan – Cuaca yang ekstrim akan mempercepat penyebaran
penyakit baru dan bisa memunculkan penyakit lama. Badan Kesehatan PBB
memperkirakan bahwa peningkatan suhu dan curah hujan akibat perubahan iklim
sudah menyebabkan kematian 150.000 jiwa setiap tahun. Penyakit
seperti malaria, diare, dan demam
berdarah diperkirakan akan meningkat di negara tropis seperti Indonesia.
·
Air – Ketersediaan air
berkurang 10%-30% di beberapa kawasan
terutama di daerah tropik kering. Kelangkaaan air akan menimpa jutaan orang di Asia Pasifik akibat
musim kemarau berkepanjangan dan intrusi air laut ke daratan.
·
Ekonomi – Kehilangan lahan produktif akibat kenaikan permukaan laut dan
kekeringan, bencana, dan risiko kesehatan mempunyai dampak pada ekonomi. Sir
Nicolas Stern, penasehat perdana menteri Inggris mengatakan bahwa dalam 10 atau
20 tahun mendatang perubahan iklim akan berdampak besar terhadap ekonomi. Stern
mengatakan bahwa dunia harus berupaya mengurangi emisi dan membantu negara-negara
miskin untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim demi kelangsungan pertumbuhan
ekonomi. Ia menjelaskan bahwa
dibutuhkan investasi sebesar 1% dari total pendapatan dunia untuk mencegah hilangnya
5%-20% pendapatan di masa mendatang akibat dampak perubahan iklim.
Dampak sosial, budaya dan politik. Bencana terkait perubahan iklim akan meningkatkan jumlah pengungsi di dalam suatu negara maupun antar negara. Proses mengungsi ini membuat orang menjadi miskin dan tercerabut dari akar sosial dan budaya mereka, terutama hubungan dengan tanah leluhur dan kearifan budaya mereka. Di sisi lain, krisis pangan, air dan sumberdaya, serta peningkatan jumlah pengungsi akan menimbulkan konflik horizontal sehingga bisa memicu konflik politik di dalam negara maupun antar negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar