Pneumatik
merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan
keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbang-an. Orang pertama yang dikenal
dengan pasti telah menggunakan alat pneumatik adalah orang Yunani bernama
Ktesibio. Dengan demikian istilah pneumatik berasal dari Yunani kuno yaitu pneuma
yang artinya hembusan (tiupan). Bahkan dari ilmu filsafat atau secara
philosophi istilah pneuma dapat diartikan sebagai nyawa. Dengan kata lain
pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan. (Drs. Suyanto,
M.Pd, M.T, 2003 : 1)
Pneumatik merupakan cabang
teoritis aliran atau mekanika fluida dan tidak hanya meliputi penelitian
aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri atas pipa-pipa,
selang-selang, gawai (device) dan sebagainya, tetapi juga aksi dan
penggunaan udara mampat. Udara yang dimampatkan adalah udara yang diambil dari
udara lingkungan yang kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam tempat yang
ukurannya relatif kecil.
Pneumatik dalam pelaksanaan
teknik udara mampat dalam industri (dunia perusahaan) (dan khususnya dalam
teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanis dimana udara
memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan. Dalam pengertian yang lebih sempit
pneumatik dapat diartikan sebagai teknik udara mampat (compressed air
technology). Sedangkan dalam pengertian teknik pneumatik meliputi :
alat-alat penggerakan, pengukur-an, pengaturan, pengendalian, penghubungan dan
perentangan yang meminjam gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Dalam
penggunaan sistem pneumatik semuanya menggunakan udara sebagai fluida kerja
dalam arti udara mampat sebagai pendukung, pengangkut, dan pemberi tenaga.
Adapun ciri-ciri dari para
perangkat sistem pneumatik yang tidak dipunyai oleh sistem alat yang lain,
adalah sebagai berikut :
1.
Sistem
pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan
yang diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini
suhu udara menjadi naik.
2.
Pendinginan dan penyimpanan,
yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya harus didinginkan dan disimpan
dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek yang diperlukan.
3.
Ekspansi (pengembangan), yaitu
udara diperbolehkan untuk berekspansi dan melakukan kerja ketika diperlukan.
4.
Pembuangan, yaitu udara hasil
ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke atmosphere (dibuang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar