
a. Kelompok Sukarni
Pada masa pendudukan Jepang, Sukarni bekerja di Sendenbu atau Barisan Propaganda Jepang bersama Moh. Yamin. Gerakan ini dilakukan dengan menghimpun orang-orang yang berjiwa revolusioner, menyebarkan cita-cita kemerdekaan, dan membungkam kebohongan-kebohongan yangdilakukan oleh Jepang.Untuk menutupi gerakannya, Kelompok Sukarni mendirikan asrama politik dengan nama Angkatan Baru Indonesia. Di dalam asrama inilah para tokoh pergerakan nasional yang lain, seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subarjo, dan Mr. Sunaryo mendidik para pemuda yang berkaitan dengan pengetahuan umum dan masalah politik.
Pada masa pendudukan Jepang, Sukarni bekerja di Sendenbu atau Barisan Propaganda Jepang bersama Moh. Yamin. Gerakan ini dilakukan dengan menghimpun orang-orang yang berjiwa revolusioner, menyebarkan cita-cita kemerdekaan, dan membungkam kebohongan-kebohongan yangdilakukan oleh Jepang.Untuk menutupi gerakannya, Kelompok Sukarni mendirikan asrama politik dengan nama Angkatan Baru Indonesia. Di dalam asrama inilah para tokoh pergerakan nasional yang lain, seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subarjo, dan Mr. Sunaryo mendidik para pemuda yang berkaitan dengan pengetahuan umum dan masalah politik.
b. Kelompok Ahmad Subarjo
Ahmad Subarjo ada masa pendudukan Jepang menjabat sebagai Kepala Biro Riset Kaigun Bukanfu (Kantor Perhubungan Angkatan Laut) di Jakarta. Ahmad Subarjo berusaha menghimpun tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang bekerja dalam AngkatanLaut Jepang. Atas dorongan dari kelompok Ahmad Subarjo inilah maka Angkatan Laut berhasil mendirikan asrama pemuda dengan nama Asrama Indonesia Merdeka. Di Asrama Merdeka inilah para pemimpin bangsa Indonesia memberikan pelajaran- pelajaran yang secara tidak langsung menanamkan semangat nasionalisme kepada para pemuda Indonesia.
Ahmad Subarjo ada masa pendudukan Jepang menjabat sebagai Kepala Biro Riset Kaigun Bukanfu (Kantor Perhubungan Angkatan Laut) di Jakarta. Ahmad Subarjo berusaha menghimpun tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang bekerja dalam AngkatanLaut Jepang. Atas dorongan dari kelompok Ahmad Subarjo inilah maka Angkatan Laut berhasil mendirikan asrama pemuda dengan nama Asrama Indonesia Merdeka. Di Asrama Merdeka inilah para pemimpin bangsa Indonesia memberikan pelajaran- pelajaran yang secara tidak langsung menanamkan semangat nasionalisme kepada para pemuda Indonesia.
c. Kelompok Sutan Syahrir
Kelompok Sutan Syahrir berjuang secara diam-diam dengan menghimpun mantan teman-teman sekolahnya dan rekan seorganisasi pada zaman Hindia Belanda. Dalam perjuangannya, Syahrir menjalin hubungan dengan pemimpin-pemimpin bangsa yang terpaksa bekerja sama dengan Jepang. Syahrir memberi pelajaran di Asrama Indonesia Merdeka milik Angkatan laut Jepang (Kaigun) bersama dengan Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ahmad Subarjo, dan Iwa Kusuma Sumantri.
Kelompok Sutan Syahrir berjuang secara diam-diam dengan menghimpun mantan teman-teman sekolahnya dan rekan seorganisasi pada zaman Hindia Belanda. Dalam perjuangannya, Syahrir menjalin hubungan dengan pemimpin-pemimpin bangsa yang terpaksa bekerja sama dengan Jepang. Syahrir memberi pelajaran di Asrama Indonesia Merdeka milik Angkatan laut Jepang (Kaigun) bersama dengan Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ahmad Subarjo, dan Iwa Kusuma Sumantri.
d. Kelompok Pemuda
Kelompok pemuda ini pada masa pendudukan Jepang mendapat perhatian khusus sebab akan digunakan untuk menjalankan kepentingan Jepang. Pemerintahn militer Jepang menanamkan pengaruhnya melalui kursus-kursus dan lembaga-lembaga pendidikan, seperti kursus di Asrama Angkatan Baru Indonesia yang didirikan oleh Angkatan Laut Jepang. Akan tetapi, para pemuda Indonesia tidak mudah termakan oleh propaganda Jepang. Pada masa pendudukan Jepang, di Jakarta ada dua kelompok pemuda yang aktif berjuang yang terhimpun dalam Ika Gaigakhu (Sekolah Tinggi Kedokteran) dan Badan Permusyawaratan/Perwakilan Pelajar Indonesia (BAPEPPI). Organisasi inilah yang aktif berjuang bersama kelompok yang lain. Tokoh-tokohnya, antara lain Johan Nur, Eri Sadewa, E.A.Ratulangi, dan Syarif Thayeb.
Kelompok pemuda ini pada masa pendudukan Jepang mendapat perhatian khusus sebab akan digunakan untuk menjalankan kepentingan Jepang. Pemerintahn militer Jepang menanamkan pengaruhnya melalui kursus-kursus dan lembaga-lembaga pendidikan, seperti kursus di Asrama Angkatan Baru Indonesia yang didirikan oleh Angkatan Laut Jepang. Akan tetapi, para pemuda Indonesia tidak mudah termakan oleh propaganda Jepang. Pada masa pendudukan Jepang, di Jakarta ada dua kelompok pemuda yang aktif berjuang yang terhimpun dalam Ika Gaigakhu (Sekolah Tinggi Kedokteran) dan Badan Permusyawaratan/Perwakilan Pelajar Indonesia (BAPEPPI). Organisasi inilah yang aktif berjuang bersama kelompok yang lain. Tokoh-tokohnya, antara lain Johan Nur, Eri Sadewa, E.A.Ratulangi, dan Syarif Thayeb.
BSE
Artikel Terkait:
Sejarah
- Sistem Kepercayaan Manusia Purba
- Pengertian IPS Sejarah
- Keadaan Sebelum Revolusi Amerika
- PERADABAN ROMAWI KUNO
- PERADABAN YUNANI KUNO
- PERADABAN DI LEMBAH SUNGAI NIL
- PERADABAN LEMBAH SUNGAI EUFRAT DAN TIGRIS
- Peradaban Sungai Shindu
- Walisongo
- Pengaruh Revolusi Prancis
- Jalannya Revolusi Perancis
- Sebab-Sebab Terjadinya Revolusi Perancis
- Situasi Sebelum Revolusi Perancis
- Terbentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
- Dampak Pendudukan Jepang dalam kebudayaan
- Militer Pada Masa Jepang
- Dampak Pendudukan Jepang dalam Kehidupan Ekonomi
- Dampak Pendudukan Jepang dalam Kehidupan Politik
- Perjuangan Bersenjata Terhadap Jepang
- Perjuangan Terbuka Melalui Organisasi Bentukan Jepang
- Tanggapan Para Tokoh Nasionalis Terhadap Datangnya Jepang
- Masuknya Jepang ke Indonesia
- Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
- Majelis Islam A'la Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar