Gitar klasik adalah salah satu alat musik gitar yang termasuk ke dalam jenis gitar akustik. Ada beberapa keistimewaan gitar klasik yang yang tidak dimiliki oleh jenis gitar klasik pada umumnya, diantaranya adalah dawai yang dipakainya. Gitar klasik dalam penggunaannya biasanya memakai dawai atau senar yang terbuat dari nylon.
Selain itu, gitar klasik termasuk salah satu alat musik yang biasa dipakai dalam membawakan karya-karya solo musik klasik. Akan tetapi ada satu kelemahan gitar klasik dibandingkan dengan alat musik lain, yaitu volumenya yang paling lemah. Kemiripan karakteristik gitar dengan piano tentu saja telah membuat alat musik ini kalah kuat dan produktif dibanding piano. Satu hal lagi tentang kelemahan gitar ialah bahwa gitar tidak akan pernah menjadi anggota standar orkestra, kecuali sebagai solois. Musik solo untuk gitar klasik secara teknis dapat dibedakan kepada dua jenis komposisi asli untuk gitar dan hasil adaptasi dari alat musik lain.
Hingga saat ini ada dua macam komposisi untuk gitar, yang pertama ialah yang ditulis oleh komponis gitar dan yang kedua oleh komponis non-gitar. Walaupun umumnya para komponis gitar pada paruh kedua abad ke-19 adalah juga gitaris yang handal, sejak permulaan abad ke-20 banyak komponis umum (non-gitar) tertarik untuk menulis komposisi asli untuk gitar. Sebagai contoh komposisi asli yang ditulis oleh komponis gitar misalnya karya-karya dari Fernando Sor, Francisco Tarrega. Sedangkan yang ditulis oleh komponis non-gitar misalnya dari Frederico Torroba, Joaquin Rodrigo, dan Manuel de Falla.
Segovia adalah salah satu gitaris klasik yang terpenting, karena jasanya yang besar dalam perkembangan gitar masa depan gitar klasik sejak awal abad ke- 20. Dengan usahanya yang amat produktif dan kreatif beliau telah membawa gitar menjadi sebuah alat musik solo standar di samping piano. Kerjasamanya dengan para musisi dan komponis non gitar telah menyebabkan suatu perkembangan yang besar pada repertoar gitar. Sejak saat itu gitar tidak lagi selalu dimainkan secara solo atau ensambel bersama gitar lain, melainkan dimainkan sebagai solois dalam orkestra dan musik kamar. Menurut pandangan Thahir (2003:16) “gitar dikenal d engan bentuknya yang khas dan terdiri atas tiga bagian utama: kepala, leher, dan badan gitar”.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah pemaparan tentang bagian-bagian gitar yang terdiri dari 3 bagian dasar yaitu:
a) Head (kepala gitar)
Pada bagian kepala gitar (head) terdapat tunning machine yang berfungsi sebagai pemutar dawai atau senar dan juga capstan. Bagian ini memiliki peranan penting dalam menyelaraskan nada. Sementara capstan adalah bagian pada kepala gitar tempat senar dililitkan. Dengan alat ini, senar akan bisa diselaraskan sesuai dengan posisi dan sumber bunyi atau nada pada masing-masing senar
b) Neck (Leher gitar)
Bagian leher (neck) gitar terdapat di antara kepala dan badan yang mempunyai fungsi sebagai pembentuk nada, selain itu pada bagian ini terdapat Fret (pembatas). Fingerboard (papan jari) berada diantara ruang-ruang pembatas logam (fret) yang berfungsi membentuk nada dengan cara menekan senar dengan jari-jari tangan kiri. Dalam Fingerboard, nada-nada yang dihasilkan berupa accord atau melodi. c) Body (badan gitar) Badan gitar merupakan tumpuan untuk bersandar pada tubuh manusia. Badan gitar memiliki ukuran yang lebih besar, karena badan gitar memiliki sebuah ruang didalamnya, ruang ini berfungsi untuk menghasilkan suara yang disebut lubang resonansi. Badan gitar mempunyai sebuah lubang suara (sound hole) yang berguna untuk menghasilkan nada / bunyi yang dihasilkan dari getar senar yang dipetik. tempat senar-senar gitar dikaitkan. Berperan penting sebagai penyalur energi getaran senar ke seluruh permukaan tubuh gitar untuk menghasilkan suara”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar