
Penicillium
menghasilkan banyak penisilin pada waktu sel-sel berhenti tumbuh. Substrat gula
mempengaruhi jumlah penisilin yang dihasilkan dan pada tahun 1940 dengan cairan
jagung. Medium mengandung nutrisi yang disuplai dengan larutan glukosa adalah
optimum untuk pertumbuhan sel dan produksi penisilin. Untuk memproduksi
penisilin memerlukan waktu
fermentasi 7-8 hari. Jamur
Cephalosporium menghasilkan sepalosporin C, dan meru pakan antibiotik yang
menguntungkan dan dapat membunuh bakteri yang
tahan terhadap penisilin.
Kemudian
ditemukan streptomisin yang dihasilkan oleh mikroba yang berfilamen yaitu
Streptomyces griseus dapat membunuh bakteri patogen yang tahan terhadap
penisilin atau sepalosporin dan telah digunakan secara intensif untuk mengobati
penyakit tuberkulosis. Kemampuan bakteri untuk menjadi resisten terhadap
antibiotik tertentu merangsang peneliti untuk menemukan senyawa antibiotik
baru. Antibiotik tidak secara langsung dikode oleh gen. Kebanyakan dibuat di
dalam sel, selanjutnya reaksi dikatalis oleh enzim. Enzim disusun berdasarkan
instruksi gen spesifik. Oleh karena itu antibiotik baru tidak mungkin
dihasilkan dengan memasukkan satu atau dua gen ke mikroba. Rekayasa genetik
dapat menciptakan antibiotik modifikasi dengan menggunakan enzim mikroba untuk
memodifikasi antibiotik yang dihasilkan secara normal.
Antibiotik
jenis baru dapat dihasilkan dengan fusi sel. Kebanyakan sel mikroba
bereproduksi dengan pembelahan sel. Fusi sel akan membentuk kombinasi gen yang
baru. Gen menginstruksikan sel untuk membuat antibiotik baru yang mungkin ada
dalam sel. Dengan fusi sel gen-gen ini akan diaktifkan, enzim-enzim baru
disintesis dan mikroba membuat antibiotik. Saat ini telah banyak dihasilkan
bermacam-macam antibiotik untuk kemoterapi kanker yaitu aklasinomisin A yang
dihasilkan oleh Streptomyces galilaeus. Aktinomisin D oleh S. antibiotikus,
bleomisin oleh S. Verticillium, dan daurubisin oleh S. peucetius. Mitramisin
dihasilkan oleh S. argillaceus, antibotik mitomisin C oleh S. lavendulae, dan
nogamisin oleh S. novagalater.
Artikel Terkait:
health
- Definisi Imunisasi Hepatitis B
- Bayi Tabung
- Pembuatan Antibodi Monoklonal dengan Hibridoma
- Pengertian Asam Urat
- Sumber Sampah
- Jenis lemak dan minyak
- Pengertian Gizi Seimbang
- Keuntungan ASI
- Jenis-JENIS PSIKOTROPIKA
- Beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian ASI
- Produksi Trombosit
- Dampak Sampah terhadap Manusia dan Lingkungan
- Kebutuhan Zat Gizi Pada remaja
- Proses Pencernaan Makanan
- Berbagai Kelainan dan Penyakit Saluran Pencernaan
- Menjaga kesehatan gigi
- Kelainan pada mulut dan gigi
- Gigi (Dentes )
- Mulut
- Gaya hidup sehat
- Remaja dan Rokok
- Pengertian ASI
- Pengertian usaha kesehatan sekolah (UKS)
- Tindakan pencegahan terhadap bakteri
Biologi
- Pengertian ANATOMI
- Setek, Cangkok Dan Okulasi
- Mikroorganisme penghasil mikoprotein
- Organisme Laut dan Pemanfaatannya
- Spermatogenesis
- Respon Imunitas Humoral
- Jenis Gangguan penglihatan
- Pengertian Bakteri
- Bayi Tabung
- Vakuola
- Mikrofilamen
- Mikrotubulus
- Peroksisom
- Lisosom
- Badan golgi
- Retikulum endoplasma (RE)
- Ribosom
- Mitokondria
- Nukleus
- Bioteknologi dan Peranannya
- Mikroorganisme Penghasil Protein Sel Tunggal
- Pengaturan Kadar Glukosa
- Produksi Trombosit
- Pembuluh darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar