Pembelajaran merupakan suatu cara untuk merangsang, memelihara, meningkatkan terjadinya proses berpikir setiap individu yang belajar, di dalam pembelajaran haruslah didukung dengan beberapa proses pengajaran, Hamalik (2004:57), berpendapat bahwa: “Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam satu sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium material terdiri dari buku-buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide, audio, dan audio tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan materi, praktek, belajar, ujian, dsb.
Hal terpenting dalam proses pembelajaran harus diawali dengan tahapan yang paling mendasar. Berangkat dari awal, hal praktek yang diterapkan dalam setiap pembelajaran musik akan menjadikan siswa paham serta terampil, hal tersebut tidak menyampingkan aspek teori, tetapi teori akan datang dengan sendirinya. Pembelajaran musik merupakan suatu sarana pembelajaran yang mengasah aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik di bidang musik yang menjadikan anak dapat mengembangkan kreativitas dalam bermusik, dimana dalam proses pembelajarannya menerapkan aspek praktek dan teori, serta sebagai sarana untuk mengekspresikan bahasa emosi ke dalam bentuk seni. Jamalus (1991:2) memandang ”musik merupakan salah satu bent uk seni sebagai bahasa emosi yang bersifat universal”.
Hal tersebut memberi penjelasan tentang peranan musik sebagai salah satu bentuk seni yang bersifat universal, dengan musik seseorang dapat mencurahkan emosinya, artinya bahwa peranan musik dapat mengungkapkan perasaaan seseorang, misalnya seorang anak sedang berlibur (tamasya) ke pegunungan, kemudiaan dengan rasa hati senang, anak itu benyanyi lagu ”naik-naik ke puncak gunung”, hal tersebut men gungkapkan perasaannya melalui sebuah lagu.
Begitu pula dengan pembelajaran musik bahwa tujuan utama pendidikan musik adalah membantu mengembangkan kemampuan setiap siswa untuk memiliki pengalaman musikal terhadap musik. Jamalus (1991:19) menjelaskan tentang pengajaran musik ”pengajaran musik adalah pengajaran kemampuan bermusik dengan memahami arti dan makna dari unsur-unsur musik yang membentuk suatu lagu/komposisi musik yang disampaikan kepada murid melalui kegiatan pengalaman musik”. Hal tersebut menjelaskan bahwa pengajaran musik merupakan pengajaran kemampuan bermusik agar siswa menjadi “memahami”. K ata “memahami” mengandung arti mengerti, dalam artian bahwa setiap siswa yang belajar musik, mengerti tentang pelajaran apa yang mereka dapatkan, sehingga dapat mempraktekkannya kepada alat musik yang mereka mainkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar