Tujuan pembelajaran merupakan rumusan perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menjadi milik dan harus nampak pada diri siswa sebagai akibat dari perbuatan belajar yang telah dilakukan baik kognitif, afektif dan psikomotor (Ibrahim, 2002:48). Aspek kognitif erat kaitannya dengan pengetahuan dan pemahaman yang harus diperoleh siswa, aspek afektif erat kaitannya dengan nilai- nilai yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya aspek psikomotor berkaitan dengan perilaku yang harus ditampilkan para siswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Inti dari pendapat di atas yaitu, pembelajaran merupakan kegiatan belajar siswa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Tujuan dalam proses pembelajaran, merupakan komponen pertama yang berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan pengajaran. Tujuan ini pada dasarnya merupakan tingkat kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki siswa setelah menyelesaikan kegiatan belajar. Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tujuan sebagai pedoman yang memberi arah kemana kegiatan belajar mengajar akan dibawa.
Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang sangat penting dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran, karena materi pembelajaran adalah sebuah kajian bahan ajar yang harus disampaikan oleh pendidik dalam berlangsungnya proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran haruslah mengetahui karakteristik peserta didik yang belajar, dalam artian pendidik haruslah menyampaikan materi pelajaran yang sesuai dengan kemampuan masing-masing anak dalam menangkap informasi, yaitu dengan cara penglihatan (visual), pendengaran (audiotory), gerakan (khinestetic).
Berkenaan dengan pemilihan materi ini, secara umum masalah dimaksud meliputi cara menentukan jenis materi kedalaman ruang lingkup urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran. Masalah lain yang berkenaan dengan materi adalah memilih sumber dimana materi itu didapatkan. Ada kecenderungan sumber materi dititikberatkan pada buku. Padahal banyak sumber materi selain buku yang dapat digunakan. Bukupun tidak harus satu macam dan tidak harus sering berganti seperti terjadi selama ini. Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber materi. Termasuk masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan materi adalah guru memberikan materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa.
Dalam proses pembelajaran gitar klasik tingkat dasar pada kegiatan ekstrakurikuler gitar di SMA Bina Bakti Bandung, materi pembelajaran tidak mengacu pada kurikulum pusat, hal ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk merancang materi atau bahan ajarnya sendiri disesuaikan pada masing- masing siswa. Pada tahap pembelajaran gitar klasik, siswa diajarkan mengenai perkenalan bagian-bagian gitar secara keseluruhan, sikap dalam memainkan gitar, penjarian, teknik, hal ini dikarenakan agar siswa memahami dan memainkanya dengan baik dan benar, juga sebagai bahan penilaian hasil akhir pelajaran yang meliputi aspek teori dan praktek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar