Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Selasa, 24 April 2012

Format PENELITIAN KUANTITATIF


Format penelitian kuantitatif tergantung pada permasalahan dan tujuan penelitian itu sendiri. Dalam
metodologi penelitian kuantitatif terdapat dua format penelitian, yaitu format deskriptif dan format eksplanasi.

1. Format Deskriptif
Penelitian kuantitatif dengan mengunakan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat, yang menjadi obyek penelitian ini, berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tersebut. Pada umumnya penelitian ini menggunakan statistik induktif untuk menganalisis data penelitiannya. Format deskriptif ini dapat dilakukan pada penelitian studi kasus dan survei, sehingga terdapat format deskriptif studi kasus dan format deskriptif survei. Format deskriptif studi kasus memiliki ciri-ciri yang tidak menyebar, tetapi lebih memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai variabel, sehingga memungkinkan studi yang dilakukan dapat mendalam terhadap sasaran penelitian. Untuk mencapai maksud tersebut, peneliti membutuhkan waktu yang relatif lama dalam penelitiannya. Disamping itu, ciri lain dari deskriptif studi kasus adalah merupakan penelitian eksplorasi dan memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan hipotesis atau pemahaman orang tentang berbagai variabel yang diteliti.

Penelitian ini sesungguhnya hanya menggunakan kasus tertentu atau sebuah wilayah tertentu sebagai obyek penelitian, sehingga bersifat kasuistik terhadap obyek penelitian. Format deskriptif survei memiliki ciri yang berlainan dengan studi kasus, tetapi sifatnya yang deskriptif membuat penelitian ini tidak jauh beda dengan studi kasus. Pada survei ciri penyebaran ditonjolkan dihampir semua pengungkapannya, dan karena populasinya yang luas menyebabkan penelitian ini tidak mampu mencapai data yang mendalam, sebagaimana studi kasus. Ketidakmampuan tersebut menyebabkan survei bersifat dangkal dan hanya dipermukaan saja, akan tetapi dengan survei memungkinkan mengeneralisasi suatu gejala tertentu terhadap gejala yang populasinya lebih besar. Dengan populasi yang besar tersebut maka dimungkinkan untuk menggunakan sampel dalam suatu penelitian sehingga akan meringankan peneliti.

2. Format Eksplanasi
Format Eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh dari satu variabel terhadap veriabel yang lain. Oleh karena itu, dalam format eksplanasi peneliti menggunakan sampel dan hipotesis penelitian. Beberapa pendapat para ahli juga mengatakan bahwa penelitian eksplanasi dapat digunakan untuk mengembangkan dan menyempurnakan teori, dan disamping itu penelitian eksplanasi juga memiliki kredibilitas untuk mengukur serta menguji hubungan sebab akibat dari dua atau lebih variabel dengan menggunakan analisis statistik inferensial (induktif).

Penelitian dengan format eksplanasi dapat dilakukan dengan survei dan eksperimen. Dalam format eksplanasi survei, peneliti diwajibkan membangun hipotesis penelitian dan mengujinya di lapangan, karena format ini bertujuan mencari hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang diteliti. Dengan demikian, alat utama yang digunakan untuk analisis data adalah statistik inferensial. Sedangkan format eksplanasi eksperimen, disamping memiliki sifat-sifat yang hampir sama dengan eksplanasi survei, juga lebih bersifat laboratoris, artinya dalam eksperimen mengutamakan cara-cara memanipulasi obyek penelitian yang dilakukan sedemikian rupa untuk tujuan penelitian. Dalam penelitian eksplanasi eksperimen terdapat variabel yang dimanipulasi dan variabel yang tidak dimanipulasi, selain itu untuk mengontrol pengaruh kedua variabel tersebut digunakan variabel kontrol.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar