Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Rabu, 11 April 2012

Filum Mollusca

Kata mollusca berasal dari Bahasa Latin mollis (lunak), sehingga Molusca berarti hewan yang bertubuh luak. Tubuhnya simetri bilateral, tripoblastik, dan tidak bersegmen. Tubuhnya yang lunak biasanya di lindungi pallium (mantle) yang menghasilkan sekret berupa eksoske leton dari zat kapur yang dikenal dengan cangkang atau concha. Bagian tubuh anterior adalah kepala, bagian ventral adalah kaki muskuler, dan bagian dorsal adalah massa visera. Saluran pencernaannya lengkap, mempunyai glandula digestoria dan glandula salivary, mulut dilengkapi dengan gigi parut atau radula. Respirasi biasanya dengan insang, paru-paru, atau melalui epidermis. Habitatnya di laut, air tawar, dan di darat.

Berdasarkan struktur tubuh, Mollusca dibagi menjadi lima kelas, yaitu Amphineura Gastropoda, Scaphopoda, Cephalopoda, dan Pelecypoda. Untuk lebih jelasnya, simak uraian berikut.
a. Kelas Amphineura
Hewan ini memiliki tubuh simetri bilateral, dengan satu atau beberapa lembaran atau keping cangkang (plate atau valva) atau tanpa valva yang merupakan eksoske leton. Mempunyai beberapa insang di dalam rongga mantelnya. Anggota kelas ini hidup di laut (sekitar pantai), menempel pada batu-batu menggunakan kaki perutnya. Contoh anggota kelas ini adalah Chiton sp., dan Neopilina sp.
b. Kelas Gastropoda
Gastropoda berarti hewan yang menggunakan perutnya sebagai kaki (gastros: perut dan podos: kaki). Kelas ini merupakan kelas dengan anggota terbesar. Tempat hidupnya di laut, air tawar, maupun di daratan. Sebagian besar bercangkang, sehingga tubuhnya membelit menyesuaikan dengan bentuk cangkangnya. Pada kepalanya terdapat dua pasang tentakel, sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang lainnya lebih panjang sebagai alat penglihat. Hewan ini bersifat hermaprodit, tetapi tidak pernah terjadi pembuahan sendiri. Contoh anggota kelas ini yaitu Achatina fulica (bekicot), Pilla ampulacea (Siput sawah), Cypraea sp., dan Conus sp.
c. Kelas Scaphopoda
Anggota kelas ini hidup di laut pada pantai berlumpur. Tubuhnya simetri bilateral, dilindungi oleh cangkang tubular (seperti taring atau terompet) yang terbuka di kedua ujungnya. Kakinya kecil dan berguna untuk menggali liang. Kepalanya memiliki beberapa tentakel, tidak memiliki insang. Contoh jenisnya adalah Dentalium sp.
d. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda merupakan kelas Mollusca yang sudah maju, mempunyai endoskeleton, eksoskeleton, atau tanpa keduanya, tubuhnya simetri bilateral, pada kepalanya terdapat lengan-lengan yang mempunyai sucker (batil penghisap). Cephalopoda berarti hewan yang mempunyai kaki di kepala. Tubuhnya terdiri atas kepala, leher, badan. Kepala Cephalopoda dilengkapi 1 pasang mata dan 8 buah tentakel atau 10 buah (2 tentakel dan 8 lengan) yang berfungsi untuk menangkap mangsa. Contoh anggota kelas ini adalah Nautilus sp., Cumi- cumi (Loligo indica), sotong (Sepia oļ¬ƒcinalis) dan gurita (Octopus).
e. Kelas Pelecypoda
Pelecypoda memiliki kaki pipih seperti kapak, memiliki dua buah cangkang sehingga disebut dengan bivalvia, dan memiliki lempengan- lempengan insang sehingga disebut juga lamelli branchiata. Mantelnya menempel pada cangkang. Di tepi cangkang, mantel tersebut secara terus-menerus membentuk cangkang baru sehingga cangkang makin lama makin besar dan menggelembung. Cangkang Pelecypoda terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan nakreas, lapisan prismatik, dan periostrakum. Lapisan nakreas merupakan lapisan terdalam. Lapisan ini sering disebut lapisan mutiara, atau disebut juga mother of nacre, berupa kristal-kristal halus yang mengandung kalsium karbonat, mengkilat bila terkena cahaya. Namun demikian tidak semua anggota Pelecypoda bisa membuat mutiara. Di luar nakreas terdapat lapisan prismatik, terdiri atas zat kapur yang tebal berbentuk prisma. Di luar lapisan prismatik terdapat periostrakum, yaitu lapisan tipis dan berwarna gelap, tersusun oleh zat tanduk dan mudah mengelupas. Contoh anggota kelas ini adalah kerang air tawar (Anadonta sp.), kerang mutiara (Pinctada margaritivera), Mytilus sp., dan kima raksasa (Tridacna maxima).

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar