Sejumlah metode bimbingan dan konseling kelompok sama dengan sejumlah
teori-teori bimbingan lainnya. Pendekatan khusus atau orientasi untuk bimbingan
dan konseling individu bisa diadaptasi untuk setting bimbingan dan konseling
kelompok. Dengan demikian, penulis dapat mengkatagorikan 4 kategori jenis
bimbingan dan konseling kelompok yang cocok bagi orang tua. Pendapat di atas
diambil dari apa yang ungkapkan Ohlsen (1977;231).
Lebih lanjut 4 katagori tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut :
a. The Comman Problem Goup. Kelompok masalah biasa terdiri atas orang
tua yang memiliki masalah yang sama dan nanti dalam pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling kelompok akan dipetakan bagaimana cara kelompok
memecahkan masalah yang sama-sama dihadapi oleh anggota kelompok yang
lain.
b. The Case-Centered Group. Kelompok berorientasi kasus/kelompok yang
berpusat pada kasus terdiri atas orang tua yang memiliki masalah berbeda- beda
tetapi akan dilakukan upaya bimbingan dan konseling kelompok. Dalam kegiatan
ini setiap anggota kelompok diusahakan membantu anggota kelompok yang lain yang
memiliki masalah berbeda. Dengan adanya kegiatan bimbingan dan konseling
kelompok seperti ini diharapkan anggota kelompok yaitu orang tua memiliki
keahlian tambahan untuk dapat memecahkan masalah yang berbeda-beda.
c. The Human-Potential Group.
Kelompok yang terdiri dari beberapa anggota kelompok yang memiliki kekuatan
yang diharapkan bisa membantu dan mengembangkan kegiatan bimbingan dan
konseling kelompok lebih dinamis lagi. Dengan berbagai kemampuan berbeda,
kelompok akan menjadi dinamis dan aktif serta anggota kelompok yang lain bisa
saling mengisi kekurangan anggota kelompok lainnya.
d. The Skill-Development Group. Adalah kegiatan bimbingan dan
konseling kelompok yang bertujuan mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing anggota kelompok kegiatan bimbingan dan konseling kelompok ini
cocok digunakan untuk kegiatan bimbingan pola asuh dimana masing-masing anggota
kelompok akan melakukan ekpslorasi kemampuannya dan merencanakan pola asuh yang
sesuai yang sesuai dengan perkembangan anak dan pola asuh yang tepat masukan
anggota kelompok yang lain.
Dalam kegiatan bimbingan dan konseling kelompok di atas fasilitator
bimbingan dan konseling kelompok memiliki tugas tambahan dalam pengarahan lalu
lintas komunikasi, memfasilitasi proses kelompok, pemblokiran komunikasi
kelompok yang dianggap akan dapat merugikan anggota kelompok yang lain,
menghubungkan ide-ide, mengambil konsensus, menjadi moderator diskusi, dan
mendukung anggota kelompok yang membutuhkan dukungan dan penguatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar