Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik.
Beberapa contoh sumber energi listrik adalah:
1. Batu
Baterai atau Elemen Kering
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Ada
juga yang dinamakan rechargeable battery,
yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon
genggam. Baterai sekali pakai disebut elemen primer karena tidak dapat dimuati
(diisi atau diestrum) kembali jika muatannya habis. Sedangkan baterai isi ulang
disebut dengan elemen sekunder karena dapat dimuati (diisi atau diestrum)
kembali jika muatannya habis.
Susunan
dasar elemen kering terdiri dari:
a. batang
karbon sebagai elektoda positif (kutub positif atau anoda),
b. pembungkus
pembungkus batang karbon yang terbuat dari seng sebagai elektroda negatif
(kutub negatif atau katoda),
c. larutan
amonium klorida sebagai larutan elektrolit, yaitu larutan yang menghantarkan
listrik,
d. mangan
dioksida bercampur dengan serbuk karbon sebagai depolarisator, yaitu pelindung
larutan elektrolit.
Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber energi
listrik adalah Alesandro Volta (1745-1827). Alesandro Volta membuat suatu elemen yang
terdiri dari lempeng seng, lempeng tembaga, dan larutan asam sulfat. Elemen
tersebut diberi nama elemen volta. Elemen volta disempurnakan lagi oleh seorang
kimiawan Perancis
bernama Georges Leclanche. Pada tahun 1860an Goerges membuat rancangan elemen
dari seng, karbon dan larutan yang dibuat dari campuran salamoniak dan seng
klorida berbentuk pasta. Elemen
leclanche mirip dengan baterai yang kita kenal sekarang.
2. Akumulator
Akumulator (aki) atau baterai basah terdiri atas
lempengan logam timbal dan timbal peroksida yang dicelupkan ke dalam larutan
asam sulfat. Di dalam akumulator, logam timbal dan timbal peroksida bereaksi dengan
asam sulfat, sehingga hasil dari reaksi kimia itu lempengan logam timbal
menjadi kutub negatif dan lempengan logam peroksida menjadi kutub positif.
Perbedaan potensial antara kutub positif dan kutub negatif accu, di antaranya 2
volt, 4 volt, 6 volt, 8 volt, 10, volt, 12 volt, dan sebagainya.
Dalam aki
terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus yang mengandung asam sulfat
(H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan pelat negatif Pada pelat positif
terkandung oksid timah coklat (Pb 02), sedangkan pelat negative mengandung
timah (Pb). Pelat-pelat ditempatkan pada batang penghubung. Pemisah atau
separator menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah
beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi, muncullah
arus listrik.
Ketika
akumulator dipakai, kumpulan timbal melepaskan muatan elektron sewaktu pelat
positif dan pelat negatif keduanya perlahan-lahan diubah menjadi timbal sulfat.
Reaksi kimia yang terjadi mengencerkan asam sulfat sehingga massa jenisnya berkurang.
Pada nilai massa jenis tertentu, akumulator tidak dapat melepaskan muatan. Agar
akumulator dapat digunakan kembali, maka harus dimuati (diisi) dan kadang juga
ditambah air murni.
Aki banyak dipakai sebagai sumber energi listrik
pada kendaraan bermotor. Aki dipakai untuk menyalakan lampu, klakson dan
menghidupkan mesin.
Pada pengisian aki terjadi perubahan energy listrik
menjadi energy kimia, sedangkan sewaktu aki bekerja (dipakai) terjadi hal
sebaliknya, yaitu perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
3. Dinamo
Dinamo terdiri atas magnet yang berbentuk U dan
suatu kumparan. Kumparan di pasang di sekitar magnet yang berputar. Bila dinamo
pada sepeda berputar, kumparan yang berada di tengah magnet ikut berputar.
Perputaran magnet itu menyebabkan timbulnya arus listrik. Jadi, dinamo mengubah
energi gerak menjadi energi listrik.
4. Generator
Generator adalah sumber energi listrik yang lebih
besar dibanding dinamo.
Generator dipakai pada pusat pembangkit listrik sebagai sumber energi, generator dihubungkan
dengan turbin. Turbin adalah roda besar yang berputar cepat sekali. Turbin diputar dengan memanfaatkan tenaga air
dari bendungan/dam. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh PLTA sangat tinggi,
yaitu sekitar 10.000 – 20.000 volt. Ketika dialirkan ke rumah-rumah tegangannya
diturunkan menggunakan transformator atau trafo menjadi 110 – 220 volt. Tranformator
atau trafo adalah alat listrik yang dapat menaikkan dan menurunkan tegangan
listrik. Trafo yang dapat menaikkan tegangan listrik disebut trafo step up.
Sedangkan trafo yang dapat menurunkan tegangan listrik disebut trafo step
down.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar