Revolusi merupakan wujud perubahan sosial yang paling spektakuler;
sebagai tanda perpecahan mendasar dalam proses historis; pembentukan ulang
masyarakat dari dalam dan pembentukan ulang manusia (Sztompka, 2004: 357).
Menurut Sztompka (2004: 357), revolusi mempunyai lima perbedaan dengan bentuk
perubahan sosial yang lain. Perbedaan tersebut adalah :
a. Revolusi menimbulkan perubahan dalam cakupan terluas; menyentuh
semua tingkat dan dimensi masyarakat : ekonomi, politik, budaya organisasi
sosial, kehidupan sehari-hari, dan kepribadian manusia.
b. Dalam semua bidang tersebut, perubahannya radikal, fundamental,
menyentuh inti bangunan dan fungsi sosial.
c. Perubahan yang terjadi sangat cepat, tiba-tiba seperti ledakan
dinamit di tengah aliran lambat proses historis.
d. Revolusi merupakan “pertunjukan” paling menonjol; waktunya luar
biasa cepat dan oleh karena itu, sangat mudah diingat.
e. Revolusi membangkitkan emosional khusus dan reaksi intelektual
pelakunya dan mengalami ledakan mobilisasi massa, antusiasme, kegemparan,
kegirangan, kegembiraan, optimisme dan harapan; perasaan hebat dan perkasa;
keriangan aktivisme dan menanggapi kembali makna kehidupan; melambungkan
aspirasi dan pandangan utopia ke masa depan.
Konsep modern mengenai revolusi berasal dari dua tradisi intelektual,
yaitu pandangan sejarah dan pandangan sosiologis. Berdasarkan konsepsi sejarah,
revolusi mempunyai ciri sebagai suatu penyimpangan yang radikal dari suatu
kesinambungan, penghancuran hal yang fundamental (mendasar) serta kejadian yang
menggemparkan dalam periode sejarah. Konsep revolusi secara sosiologis menunjuk
pada gerakan massa yang menggunakan paksaan dan kekerasan melawan penguasa dan
melakukan perubahan dalam masyarakat (Sztompka, 2004: 360). Dari dua pandangan di atas, definisi revolusi
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu (Sztompka, 2004: 360-361) :
a. Kelompok pertama mencakup definisi yang menekankan pada aspek
fundamental dan tingkat transformasi masyarakat. Definisi ini memfokuskan pada
lingkup dan kedalaman dari suatu perubahan. Dalam hal ini, revolusi bertindak
sebagai antonim dari reformasi. Oleh karena itu, menurut Sztompka, revolusi
didefinisikan sebagai perubahan yang radikal, yang mencakup perubahan bidang
politik, sosial, ekonomi dan struktur masyarakat. Perubahan ini berarti juga
menyangkut aspek teknologi, moral, ilmu pengetahuan, mode pakaian dan
sebagainya.
b. Kelompok kedua, mencakup definisi yang menekankan pada kekerasan
dan perjuangan, serta kecepatan perubahan. Kelompok ini memfokuskan pada teknik
perubahan. Dalam hal ini, revolusi merupakan antonim dari evolusi. Beberapa
definisi yang tercakup dalam kelompok ini antara lain
1) Menurut Johnson, revolusi dimaknai sebagai upaya-upaya untuk
merealisasikan perubahan dalam konstitusi masyarakat dengan kekuatan.
2) Menurut Gurr, revolusi merupakan perubahan yang fundamental (dalam
aspek) sosio-politk melalui kekerasan.
3) Menurut Brinton, revolusi merupakan pergantian yang drastis dan
tiba- tiba satu kelompok oleh kelompok lain dalam pelaksanaan pemerintahan.
c. Kelompok ketiga, mendefinisikan revolusi dari kombinasi kedua aspek
revolusi di atas sehingga menjadi formula baru. Definisi revolusi menurut
kelompok ini antara lain :
1) Menurut Hutington, revolusi merupakan perubahan yang cepat,
fundamental dan kekerasan domestik dalam nilai-nilai dan tradisi masyarakat,
institusi politik, struktur sosial, kepemimpinan dan aktifitas serta
kebijaksanaan pemerintah.
2) Menurut Skockpol, revolusi merupakan transformasi kehidupan
masyarakat secara cepat dan mendasar dan struktur kelas yang dilakukan oleh
kelas bawah.
3) Menurut Giddens, revolusi didefinisikan sebagai perampasan
kekuasaan negara melalui kekerasan oleh para pemimpin, gerakan massa. di mana
kekerasan kemudian digunakan untuk memulai proses reformasi sosial. Dari beberapa definisi di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa revolusi hanya digunakan untuk menunjuk suatu peristiwa
perubahan yang menyentuh (dan menyeluruh).
Sumber : Binus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar