Penghantaran impuls baik yang
berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) terjadi
karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam
sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar
dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf.
Bila impuls telah lewat maka
untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi
perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat).Untuk
berfungsi kembali, diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
Energi yang digunakan berasal
dari hasil penafsiran sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang tidak akan menghasilkan impuls
yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi, bila kekuatannya di atas ambang, maka impuls akan dihantarkan sampai
ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih
besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.
b. Penghantaran impuls pada
sinapsis
Sistem saraf pada
umumnya
terdiri atas neuron-neuron individual yang tidak saling berhubungan. Hal
ini
memerlukan suatu mekanisme untuk menyalurkan pesan neural dari akson
satu
neuron ke dendrit atau badan sel neuron berikutnya, atau pada sambungan
neuromuskular
ke otot. Hubungan antara akson dari satu neuron dengan dendrit akson
berikutnya
disebut
sinaps yang berasal dari bahasa yunani yang berarti hubungan. Pada
sebagian besar sinaps terdapat celah selebar 20 nm yang memisahkan kedua
membran plasma,
impuls diteruskan melalui celah ini dengan transmiter zat kimiawi khusus
yang
disebut neurotransmiter.
Ada berbagai macam
neurotransmiter, antara lain: asetilkolin yang terdapat di sinapsis seluruh
tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dopamin dan serotonin
terdapat di otak. Zat kimia ini disalurkan dari akson ke dendrit dengan cara
difusi sederhana. Dekatnya jarak yang harus dilalui dan cepatnya difusi,
menyebabkan cepatnya transmisi yang terjadi pada sinaps.
Secara fungsional sinaps sangat penting karena merupakan titik
tempat diaturnya arus impuls yang melalui susunan saraf. Tidak semua impuls
yang tiba di sinaps diteruskan ke neuron berikutnya. Dengan mengatur jalannya
impuls melalui sistem saraf, sinaps menentukan respon manusia terhadap suatu
rangsangan khusus. Sehingga sinaps merupakan “sakelar” dari sistem saraf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar