a.
Motivasi Intrinsik

b.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh:
seseorang itu belajar karena tahu besok pagi akan ujian dengan harapan akan
mendapat nilai yang baik sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau temannya. Jadi
yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu atau ingin mendapat
nilai yang baik atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan
kegiatan yang dilakukan, secara tidak langsung bergayut dengan esensi apa yang
dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan
dengan aktivitas belajar.
Kemunculan sifat motivasi, apakah
motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik bergantung dan dipengaruhi beberapa
faktor, yaitu :
a.
Tingkat kesadaran diri siswa
atas kebutuhan yang mendorong tingkah laku/ perbuatannya dan kesadarannya atas
tujuan belajar yang hendak dicapai.
b.
Sikap guru terhadap kelas; guru
yang bersikap bijak dan merangsang siswa untuk berbuat ke arah suatu tujuan
yang jelas dan bermakna bagi kelas, akan menumbuhkan sifat intrinsik itu,
tetapi bila guru lebih menitikberatkan pada rangsangan-rangsangan sepihak maka
sifat ekstrinsik lebih dominan.
c.
Pengaruh kelompok siswa. Bila
kelompok lebih kuat maka motivasinya lebih condong ke sifat ekstrinsik.
d.
Suasana kelas juga berpengaruh
terhadap sifat tertentu pada motivasi belajar siswa. Suasana kebebasan yang
bertanggung jawab tentunya lebih merangsang munculnya motivasi intrinsik
dibandingkan dengan suasana penuh tekanan dan paksaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar