Gelombang ultrasonik adalah gelombang yang memiliki frekuensi berkisar antara 1 hingga 10 Mhz. gelombang ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti mentukan kedalaman laut, memriksa bagian dalam tubuh, kaca mata orang buta, mendeteksi kerusakan pada logam, serta membunuh nyamuk penyebab demam berdarah.
1. Ultarasonik untuk mengukur kedalaman laut
Mengukur dalamnya laut dilakukan dengan suatu alat fathometer. Alat ini menghasilkan bunyi ultrasonik berupa pulsa-pulsa. Pulsa-pulsa ini akan dipantulkan oleh dasar laut dan akan diterima kembali. Dengan mengukur interval waktu antara dikirimnya pulsa sampai diterimanya kembali, maka kedalaman laut dapat diukur.
2. Ultrasonik untuk memeriksa bagian dalam tubuh
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan mengirim pulsa-pulsa ultrasonik ke bagian tubuh yang hendak dianalisis. Pulsa-pulsa ini akan dipantulkan oleh organ-organ tubuh bagian dalam. Masing-masing organ mempunyai struktur, kerapatan, dan kelentingan yang berbeda. Dengan mengukur waktu relatif dari gelombang-gelombang pantul ini, maka didapat kedalaman-kedalaman organ. Berdasarkan data kedalaman dan arag gelombang pantul, komputer akan membentuk bayangan bagian dalam tubuh. Salah satunya dengan ultrasonic transducer.
Ultrasonic tranducer paling lazim dipakai untuk memantau janin pada wanita hamil, sistem arteri pada penderita lemah jantung, mengamati gangleon pada pasien penderita lemah atau kelainan otak, selain memanfaatannya pada bidang oceanographi, misalnya kedalaman laut, mengamati terumbu karang dan tentu saja jenis dan jarak peasawat amphibi dan submarin, baik fihak kawan maupun lawan disaat perang terutama, juga pada masa damai, mungkin juga untuk memantau posisi satelit, atau posisi dan kecepatan suatu pesawat ruang angkasa, meteorit atau asteroid dan gugus bintang yg relatif dekat dari BimaSakti.
3. Ultrasonik untuk kaca mata orang buta
Dengan menggunakan alat yang bisa mentranmisikan dan menerima gelombang ultrasonik. Pulsa ultrasonik dikirim dan kemudian benda akan memantulkan pulsa tersebut dan ditangkap kembali oleh alat tersebut. Pulsa pantul ini diubah menjadi bunyi yang memberitahkan kepada orang tersebut berapa jauh suatu benda dengan dirinya.
4. Ultrasonik untuk memeriksa kerusakan logam
Dengan menggunakan sistem pantulan ultrasonik yang dapat mengetahui kedalaman benda yang dideteksi, maka dapat diperiksa keretakan-keretakan pada titik sambungan las logam. Teknik ultrasound juga sering dimanfaatkan untuk menganalisa bagian-bagian pesawat yang mengalami kerusakan atau karat.
5. Ultrasonik untuk membunuh nyamuk penyebab demam berdarah.
Pancaran gelombang ultrasonik yang mengenai nyamuk akan mengakibatkan terganggunya antena pada nyamuk yang berfungsi sebagai indera penerima rangsangan, sehingga nyamuk akan merasa tidak nyaman dan terganggu keseimbangannya yang nantinya bisa menyebabkan nyamuk tersebut mati.
Berdasarkan pnlitian yang dilakukkan pakar entomologi dari FKH IPB, Dr Upik Kesumawati Hadi, MS, teruji bahwa ultrasonic dapat membunuh nyamuk. Dalam penelitian ini menggunakan nyamuk Aedes aegypti yang berusia 3 sampai 5 hari, karena pada usia tersebut nyamuk sudah memiliki metabolisme yang optimal. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan persentase nyamuk Aedes aegypti yang mati akibat terkena gelombang ultrasonik 30 kHz sampai 100 kHz selama 24 jam mencapai 74 persen. Dan pancaran gelombang ultrasonik ini bisa mencapai 5 meter.
Dalam penelitian ini juga diuji apakah ultrasonik tersebut bisa berdampak negatif terhadap manusia atau tidak dengan melakukan pengujian biomedis. Pengujian ini menggunakan hewan percobaan monyet berekor panjang (Macaca fascicularis) yang secara filogenik dan fisiologis memiliki kemiripan relatif dengan manusia. Parameter yang diuji adalah perilakunya, hematologi, kimia darah, fungsi jantung dan metabolismenya.
Ternyata tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara monyet yang terkena gelombang ultrasonik dengan monyet yang digunakan sebagai kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa gelombang tersebut tidak berbahaya sehingga tidak menggangu sistem tubuh seperti darah atau jantung, sedangkan sensitifitas frekuensi suara yang bisa ditangkap manusia adalah 20 Hz sampai 20 kHz. Berdasarkan hasil tersebut maka gelombang ultrasonik cukup efektif untuk membunuh nyamuk terutama Aedes aegypti yang bisa menyebabkan penyakit demam berdarah, dan gelombang ini tidak akan memberikan efek yang buruk terhadap kesehatan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar