Sejak zaman Restorasi Meiji (1868) Jepang tumbuh menjadi negara industri maju, serta memperoleh kedudukan terkemuka di antara bangsa-bangsa di dunia. Penduduk Jepang pun meningkat tajam seiring dengan kemakmuran dan kemajuan ekonomi yang dicapainya. Pemerintah Jepang menyadari, bahwa dalam jangka panjang, negerinya tidak akan mampu menampung pertambahan penduduk yang terus meningkat. Oleh karena itu, Jepang berusaha memecahkan permasalahan ini dengan menempuh dua jalan, yaitu memperluas daerah industrialisasi dan melakukan ekspansi wilayah.
Untuk mendukung kegiatan industrinya, Jepang mulai mengadakan serangan ke wilayah sekitar. Serangan itu, antara lain, dilakukan ke Pulau Bonnie(1876) dan Kepulauan Riyukyu (1879). Pada tahun 1894—1895 Jepang terlibat perang dengan Cina. Dalam perang itu, Jepang berhasil mengalahkan Cina, sehingga Cina terpaksa menandatangani Perjanjian Shimonoseki. Berdasarkan perjanjian itu, Jepang memperoleh Taiwan dan Pesoadoras, dan Port Athur.
Pada tahun 1904—1905 Jepang terlibat perang dengan Rusia. Dalam perang itu Jepang berhasil mendapatkan kemenangan. Melalui perang ini Jepang berhasil merebut Pulau Sachalin dari tangan Rusia (1905). Pada tahun 1910 Jepang melakukan ekspansi ke Korea dan memasukkan ke dalam wilayahnya. Dengan demikian seluruh wilayahAsia Timur berhasil dikuasai oleh Jepang.
Politik ekspansi (perluasan wilayah) dan imperialisme Jepang di Asia Pasifik harus berhadapan dengan AS dan Negara-negara Barat. Oleh karena itu, Jepang pun bertekad mengusir AS dan Bangsa-bangsa Barat lain dari kawasanAsia Pasifik. Hal inilah yang menyulut terjadinya Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik.
Penyerbuan Jepang ke Asia Pasifik diawali dengan serangan secara tiba- tiba terhadap pangkalan AL Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941. Jepang menganggap pangkalan ini sebagai penghalang utama jalan menguasai Asia Pasifik, di samping pusat pertahanan AS di Filipina.
Setelah berhasil menghancurkan Pearl Harbour, Jepang bergerak menuju Hongkong yang saat itu diduduki tentara Gurkha dari Inggris. Pada tanggal 25 Desember 1941, Jepang berhasil menguasai Hongkong. Sasaranekspansi Jepang berikutnya adalah Malaysia yang merupakan daerah vital pertahanan sekutu Inggris. Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Malaysia.
Setelah menguasai Malaysia, Jepang melanjutkan serangannya ke Burma (Myanmar). Pihak sekutu berupaya keras mempertahankan Burma, karena Burma memiliki arti penting bagi pertahanan sekutu diAsia Tenggara. Namun, Burma akhirnya juga berhasil di kuasai oleh Jepang. Dari Burma, Jepang bergerak ke Filipina. Jepang tahu, bahwa Filipina merupakan pusat pertahanan sekutu yang terpenting setelah Pearl Harbour. Oleh karena itu, sebelum menguasai Asia secara luas, Jepang bertekad untuk menghancurkan kekuatan sekutu di Filipina. Menghadapi gempuran dahsyat pasukan Jepang, Jenderal MacArthur yang memimpin tentara sekutu, memerintahkan sisa kekuatan untuk mundur ke Australia dan pada bulan Mei 1942, Jepang berhasil menguasai Filipina.
Keberhasilan Jepang menguasai Filipina makin melancarkan jalan dalam upayanya menguasai seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar