Istilah konsumtif biasanya
digunakan pada masalah yang berkaitan perilaku konsumen dalam kehidupan
manusia. Dewasa ini salah satu gaya hidup konsumen yang cenderung terjadi di
dalam masyarakat adalah gaya hidup yang menganggap materi sebagai sesuatu yang
dapat mendatangkan kepuasan tersendiri, gaya hidup seperti ini
dapat menimbulkan adanya
gejala konsumtifisme, sedangkan konsumtifisme dapat didefinisikan
sebagai pola hidup individu atau masyarakat yang mempunyai keinginan untuk
membeli atau menggunakan barang dan jasa yang kurang atau tidak dibutuhkan
(Lestari, 2006) Fromm (1995) mengatakan bahwa keinginan masyarakat dalam era
kehidupan yang modern untuk mengkonsumsi sesuatu tampaknya telah kehilangan
hubungan dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Membeli saat ini sering kali
dilakukan secara berlebihan sebagai usaha seseorang untuk memperoleh kesenangan
atau kebahagiaan, meskipun
sebenarnya kebahagiaan yang
diperoleh hanya bersifat
semu.
Lebih jauh Kartodiharjo (1995) menjelaskan bahwa
perilaku konsumtif sebagai social ekonomi perkembangannya dipengaruhi oleh
faktor kultural, pentingnya peran mode yang mudah menular atau menyebabkan produk-produk tertentu. Di samping
itu sikap seseorang seperti orang tidak mau ketinggalan dari temannya atau
penyakit kultural yang disebut “gengsi” sering menjadi motivasi dalam
memperoleh produk.
Di jumpai juga gejala
sosiopsikologis berupa keinginan meniru sehingga remaja berlomba-lomba yang
satu ingin lebih baik dari yang lain. Perilaku konsumtif menciptakan kebiasaan
pembelian produk untuk konsumsi tetapi ada motivasi lain. Konsumtifisme jenis
ini cukup banyak contohnya, misalnya berbagai produk dengan merk terkenal
sangat disukai meskipun mahal, seperti kemeja “Arrow atau tas Gucci”. Produk
bukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia, akan tetapi lebih
berfungsi sebagai lambang yang disebut “Simbol Status”. Pendapat yang lain
dikemukakan Setiaji (1995) menyatakan bahwa perilaku konsumtif adalah
kecenderungan seseorang berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu atau
membeli secara tidak terencana.
Sebagai akibatnya mereka kemudian
membelanjakan uangnya dengan membabi buta dan tidak rasional, sekedar untuk
mendapatkan barang-barang yang menurut anggapan mereka dapat menjadi simbol
keistimewaan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumtif adalah perilaku individu yang ditujukan untuk konsumsi atau membeli
secara berlebihan terhadap barang atau jasa, tidak rasional, secara ekonomis
menimbulkan pemborosan, lebih mengutamakan kesenangan daripada kebutuhan dan
secara psikologis menimbulkan kecemasan dan rasa tidak aman.
sumber : BSE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar